Syaiful Bahri Anshori Menyoroti Ucapan Senator Australia Soal Kotoran Sapi di Bali

JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Bahri Anshori yang disingkat SBA ini angkat suara terkait ucapan senator asal negara Australia Pauline Hanson yang menyoroti kotoran sapi di Bali ada dimana-mana. Pernyataan Hanson itu, kata Syaiful, sangat negatif dan bisa mengganggu hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.

“Kita sangat menyayangkan apa yang disampaikan oleh senator (Australia Pauline Hanson) itu. Tidak layak disampaikan oleh seorang senator,” ujar Syaiful saat dihubungi wartawan, Senin (8/8/2022).

Bacaan Lainnya

“Saya beberapa kali ke Bali, sepertinya tak pernah melihat kotoran sapi ada di mana-mana, berserakan seperti yang difitnahkan oleh senator Australia itu. Jangan-jangan ada maksud tertentu dia menyampaikan itu. Apalagi sekarang, Bali sedang bangkit pasca pandemi Covid-19,” jelasnya.

Syaiful meminta agar Hanson perlu segera mencabut pernyataannya tersebut. Sebab, lanjut Syaiful, pernyataan Hanson itu tidak sesuai data dan fakta yang ada di Bali selama ini.

“Ini khawatiran berlebihan saja dari dia. Fakta di lapangan tidak demikian. Banyak wisatawan mancanegara ke sana tapi mereka tak menyampaikan keluhan seperti itu,” bebernya.

Ketua Umum PB PMII 1997-2000 ini menjelaskan, masyarakat Bali selama ini memelihara sapi dengan cara diikat, tidak bekeliaran bebas di jalan-jalan seperti dituduhkan Hanson. Maka dari itu, ia berharap kepada pemerintah untuk mengambil langkah diplomatis agar image atau kesan jelek itu tidak menyebar ke negara lain yang mempengaruhi dunia wisata Indonesia, khususnya Bali.

“Setahu saya, masyarakat Bali sangat tertib, tidak melepas binatang piarannya seperti sapi di jalan-jalan tapi mereka kandangi. Untuk itu, pemerintah perlu mengambil langkah diplomatik agar senator Australia itu menarik ucapannya agar tidak menyebar ke negara-negara lainnya dan mempengaruhi dunia wisata kita,” tandasnya.

Jika isu miring terkait Bali itu dibiarkan, tegasnya, bisa berefek pada dunia wisata di Indonesia yang terkesan jorok dan tidak nyaman bagi para wisatawan. Ia menambahkan, perlu langkah-langkah khusus agar tindakan seperti itu tidak terulang.

“Ini sebenarnya tak bisa kita diamkan, karena lama-lama bisa menjadi bola salju yang mempengarui dunia wisata kita di Bali. Padahal, ke sini kesini di Bali kita dengar-dengar sudah mulai normal kembali. Dunia wisatanya sudah mulai tumbuh lagi pasca pandemi Covid-19. Semua beransur-ansur normal lagi,” pungkasnya.

Diketahui, video pernyataan Hanson itu sempat viral di sejumlah media sosial (madsos). Hanson menyampaikan kekhawatirannya WN Australia tertular penyakit mulut dan kuku (PMK) usai melancong ke Bali. Bd

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *