Survei Indomatrik: Pilpres 2024 Pasangan Nasionalis-Religius Ideal dan Disukai Publik

JAKARTA – Lembaga survei Indomatrik merilis hasil survei nasional ‘Persepsi dan Perilaku Publik Terhadap Tingkat Elektabilitas Cawapres Yang Potensial Pendamping Calon Presiden RI 2024’.

Hasil tersebut memprediksi, pertarungan pilpres 2024 ketat, paslon yang berasal dari karakteristik nasionalis Religius ideal dan disukai publik.

Bacaan Lainnya

Terkait Pilpres 2024, mayoritas pemilih menyatakan akan menjatuhkan pilihannya pada pasangan Nasionalis-Religius 36,67 persen, disusul urutan kedua yang di anggap ideal dan disukai publik karakteristik pasangan Nasionalis-Nasionalis sekitar 33,52 persen.

Menariknya dalam survei tersebut ditemukan juga pasangan calon capre/cawapres yang dianggap ideal dan disukai sesuai kondisi kekinian yakni paslon berkarakteristik Nasionalis-Teknokrat mendapat tanggapan sekitar 27,25%,” ujar Direktur Eksekutif Indomatrik, Husin Yazid saat memaparkan hasil surveinya, di Kawasan Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023) kemarin.

“Pemilih yang masih belum menentukan sikap pilihannya terkait karakteristik paslon, namun seiring waktu akan megikuti saat perhelatan pilpres berlangsung di 2024 sekitar 2,56 persen,” sambung Husin.

Husin menjelaskan, gandengan nama sosok pasangan yang ditetapkan dalam surnas ini atas dasar aturan normatif dan asumsi-asumsi lembaganya.

“Pertama berdasarkan UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Di mana diatur pada pasal 169, persyaratan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan dalam 1 (satu) pasangan oleh Partai atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya,” jelas Husin.

Kedua, lanjut Husin, asumsi nama-nama sosok figur yang berpotensi besar akan diusung oleh partainya.

“Ketiga, asumsi sosok tokoh independen yang memiliki popularitas memadai/layak
maju, yaitu tokoh terindikasi akan digadang-gadang dan diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik,” paparnya.

Keempat, jelas Husin, asumsi potensi terbangun koalisi. Karena partai-partai besar dianggap mampu berkomunikasi dalam lobi-lobi politik, meyakinkan partai menengah dan bawah.

“Kelima, asumsi potensi memimpin koalisi. Karena partai besar dianggap mampu
memimpin koalisi dampak memiliki pengaruh dan dukungan besar dari rakyat,” paparnya.

Husin menambahakan, survei lembaganya menggambarkan simulasi asumsi potensi
terbangunnya koalisi, serta simulasi dari capres yang telah di amanatkan dan juga sudah dideklarasikan oleh partai pendukung. Adapun nama-nama capres Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Survei Indomatrik, merekam tingkat elektabilitas para cawapres sebanyak 8 nama yang berpotensi maju di 2024, hasil di 34 Provinsi, Eric Thohir 16,15 % (religius/NU dan teknokrat), Sandiaga Uno 15,94% (Nasionalis/teknolrat), Ridwan Kamil 15, 89% (nasionalis/teknokrat).

Selanjutnya, Agus Harimurti Y 12,87% (Nasionalis/teknokrat), Mahfud MD 7,60%
(teknokrat/religius/NU), Yenny Wahid 6,40% (religius/NU), Airlangga Hartarto 3,71%
(nasionalis/teknorat), Muhaimin Iskanbar 3,40% (nasionalis/religius/NU), sementara yang belum menentukan sekitar 18,04%.

Hasil ini merupakan modal awal bagi cawapres yang berpotensi digandeng oleh capres maju di pilpres 2024.
Simulasi yang Indomatrik lakukan adalah 3 pasangan sebagai berikut, dengan capresnya Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, hasilnya sebagai berikut.

Simulasi pertama, merekam tingkat elektabilitas para pasangan capres/cawapres yang berpotensi
maju di 2024, hasil di 34 Provinsi, pasangan Prabowo & Eric mendapatkan respon dari publik sebesar 33,53%, pasangan Gajar Pranowo & Sandiaga Uno 30,55% dan pasangan Anis Baswedan & Agus Harimurti Yudhoyono 22,49%.

Sementara mereka yang belum menentukan (swing voter) tapi akan berpartisipasi dalam
pilpres 2024 sekitar 13,43%.

Simulasi kedua, hasil di 34 Provinsi, pasangan Prabowo S & Eric T mendapatkan respon dari publik sebesar 33,45%, pasangan Gajar dan Ridwan Kamil 30,25% dan pasangan Anis Baswedan dan Yenny W
21,65%.

Sementara mereka yang belum menentukan (swing voter) tapi akan berpartisipasi dalam
pilpres 2024 sekitar 14,65%.

Simulasi ketiga, hasil di 34 Provinsi, pasangan Prabowo S & Eric T mendapatkan respon dari publik sebesar 33,06%, pasangan Gajar P & Ridwan K 32,25% dan pasangan Anis B & Agus Harimurti Y 22,13% sementara mereka yang belum menentukan (swing voter) tapi akan berpartisipasi dalam pilpres 2024 sekitar 12,06%.

Simulasi keempat, hasil di 34 Provinsi, pasangan Prabowo S & Yenny mendapatkan respon dari publik sebesar 30,53%, pasangan Gajar P & Sandiaga U 30,85% dan pasangan Anis B & Agus Harimurti Yudhoyono 21,95% sementara mereka yang belum menentukan (swing voter) tapi akan berpartisipasi dalam pilpres 2024 sekitar 16,67%.

Simulasi kelima, hasil di 34 Provinsi, pasangan Prabowo S & Muhaimin I mendapatkan respon dari publik sebesar 30,41%, pasangan Gajar P & Sandiaga U 31,45% dan pasangan Anis B & Agus
Harimurti Y 21,85% sementara mereka yang belum menentukan (swing voter) tapi akan
berpartisipasi dalam pilpres 2024 sekitar 16,29%.

Survei Indomatrik tersebut menggunakan metode stratafied random sampling, responden yang terdistribusi secara acak di seluruh Indonesia, yaitu mereka yang telah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, sebagai pemilih ketika survei dilakukan, diambil secara proporsional pada tingkat Provinsi dan random di tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Kampung/RW/RT.

Survei digelar pada 23 sampai 28 April 2023. Margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Jumlah sampel responden yang diwawancara sebanyak 1.200 responden warga negara Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.