Indonesia menghadapi kenyataan pahit, bahwa hampir semua kebutuhan pangan masyarakat disediakan dari impor, sepeti gula, daging, garam, dan yang lainya.Impor bahan pangan sebenarnya merupakan akibat buruknya pengelolaan pangan dalam negeri.Beberapa pernyataan tajam ini diungkapkan Slamet , wakil rakyat dari Fraksi PKS. Fraksi yang Partai nya dalam posisi oposisi.
Apa itu oposisi ? oposisi adalah partai yang tidak berada dalam pemerintahan dan berfungsi sebagai penyeimbang , pengkritisi dalam berbagai kebijakan politik. Oposisi cerdas dan bernas dibutuhkan negeri ini.
Berlanjut ke interupsi anggota Komisi IV DPR RI ini , beliau mengatakan tumpang tindih kewenangan dan sulitnya melakukan koordinasi antar kementerian dan lembaga adalah masalah yang masih kerap terjadi di negeri ini. “Oleh karena itu saya mengingatkan kepada pemerintah agar tidak main-main dalam persoalan pangan, sebab pertanian adalah hidup mati bangsa,” papar Slamet saat menyampaikan interupsi pada Rapat Paripurna, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Slamet menegaskan bahwa rencana impor 1 juta ton beras oleh pemerintah merupakan langkah yang tidak berpihak pada petani dalam negeri. Penolakan yang masif dari masyarakat tidak boleh diabaikan oleh pemerintah. “Maka berdasarkan fakta-fakta ini, mengapa pemerintah tetap ngotot melakukan impor beras. Apakah negara ini telah kalah dengan mafia impor, sehingga mengabaikan penderitaan petani,”
Di akhir pernyataannya , Slamet mengingatkan kepada pemerintah agar patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan segera membentuk Badan Pangan Nasional sebagai amanah dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012. ( RH )