JAKARTA – Beragam cara orang menghabiskan hari libur bersama keluarga. Ada yang berlibur ke luar negeri dan ada juga hanya berlibur di dalam negeri, di tempat destinasi wisata yang ada.
Anggota Komisi X DPR RI DR. Ir. Sodik Mudhjahid MSi lebih memilih berlibur di dalam negeri bersama keluarga. Ia menghabiskan hari libur ke Museum Ambarawa, Semarang, Jawa Timur.
Sodik membawa anak-anak dan cucunya berlibur ke Museum Ambarawa. Politisi Partai Gerindra itu ingin anak cucunya mengetahui sejarah dari Museum Ambarawa.
“LIBURAN BERSAMA KELUARGA: Alhamdulillah bisa kumpul sama anak cucu, mumpung lagi libur panjang kita manfaatkan waktunya jalan jalan agak jauh ke Museum Ambarawa di Semarang,” kata Sodik seperti dikutip dari akun Tiktok dan Instagram Sodik Mudjahid, Jumat (29/12/2023).
@sodikmudjahid2024 LIBURAN BERSAMA KELUARGA: Alhamdulillah bisa kumpul sama anak cucu, mumpung lagi libur panjang kita manfaatkan waktunya jalan jalan agak jauh ke Museum Ambarawa di Semarang. Waktu memang tidak terasa, anak-anak sudah berkeluarga dan umur saya sudah tidak muda lagi. Mari kita syukuri nikmat sehat dan waktu yang berharga ini. Selamat berlibur ya buat semua… #sodikmudjahid #anggotakomisixdprri #fraksigerindra #liburan #travelling #jalanjalan #semarang #jawatengah
Politisi asal Dapil Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat I meliputi Kota Bandung dan Cimahi ini merasa senang bersama keluarga berlibur ke museum Ambara. Ia bisa merasakan syukur nikmat Allah SWT selama di sana.
“Waktu memang tidak terasa, anak-anak sudah berkeluarga dan umur saya sudah tidak muda lagi. Mari kita syukuri nikmat sehat dan waktu yang berharga ini. Selamat berlibur ya buat semua…,” terang Sodik.
Sebagai informasi, seperti dikutip dari https://heritage.kai.id/page/museum-ambarawa museum Ambara atau Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Museum) mulanya sebuah sebuah stasiun bernama Stasiun Willem I. Stasiun ini dibangun Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) dan 21 Mei 1873 bersamaan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa di tahun 1907.
Ambarawa dari kata kota militer. Kota Ambarawa ini menyokong kota garnizum Magelang untuk mengontrol daerah pedalaman. Di tahun 1835 dibangun komplek benteng besar berhasil diselesaikan di tahun 1848. Di mana benteng terbesar di Jawa bernama Willem I.
Karena pembangunan banteng dii masa pemerintahan Raja Willem I. Di tahun 1873 dibangun jaringan kereta api di Ambarawa oleh perusahaan kereta api swasta Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Pembangunan tersebut merupakan syarat yang harus dipenuhi NISM guna mendapatkan ijin konsensi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta). NISM diwajibkan membangun jalur kereta api cabang lintas Kedungjati-Ambrawa sepanjang 37 km guna keperluan militer.
Sebagai tempat pemberhentian akhir dibangun Stasiun Willem I (Stasiun Ambarawa). Kuat dugaan, penamaan Willem I mengacu kepada Benteng Willem I yang berada tidak jauh dari stasiun. Pada 1 Februari 1905 dilanjutkan pembangunan jalur kereta api ke Secang-Magelang yang terdapat jalur kereta khusus, rel bergerigi. Dua tahun berselang, bangunan Stasiun Ambarawa direnovasi dengan mengganti material yang semula berupa kayu dan bambu menjadi batu bata. (DJ4)