Sekjen PKS Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Kegiatan Seperti Ini Perlu Dievaluasi…

JAKARTA – Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyampaikan duka mendalam atas kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat saat menggelar Study Tour di Subang yang terjadi beberapa waktu lalu. Habib Aboe sangat bersedih dengan meninggalnya 11 orang pada kecelakan itu.

“Turut berduka yang mendalam atas kecelakaan yang menimpa siswa SMK Lingga Kencana Depok yang sedang melaksanakan Syudy Tour di Subang. Tentu kita sangat bersedih dengan meninggalnya 11 orang dalam kecelakaan tersebut,” kata Habib Aboe pada wartawan di Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Bacaan Lainnya

Atas kecelakaaan itu, Habib Aboe yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi III DPR RI asal Dapil Kalimantan Selatan I ini meminta mengevaluasi terkait Syudy Tour di sejumlah sekolah di Indonesia. Ia ingin, pihak sekolah harus lebih bijaksana terkait keikutsertaan para siswa pada Syudy Tour itu.

“Ke depan, kegiatan seperti ini perlu dievaluasi. Misalkan saja soal penyelenggaraan. Sepertinya tidak harus mewajibkan siswa yang akan lulus sekolah untuk mengikuti kegiatan study tour. Kegiatan seperi ini bisa dibuat optional, jadi siswa bisa ikut atau tidak,” terang Habib Aboe.

Kedua, lanjut Habib Aboe, bisa saja dilaksanakan kegiatan pengganti yang mungkin memiliki fungsi serupa. Sehingga risiko dalam perjalanan akan bisa di tekan.

“Karena banyaknya jumlah sekolah dan jumlah siswa yang menyelenggarakan study tour seperti ini dalam waktu yang sama akan berakibat naiknya risiko kecelakaan,” ujar Habib Aboe.

“Ketiga, jika memang tetap menyelenggarakan kegiatan study tour. Pihak sekolah harus memastikan layanan transportasi yang digunakan telah layak jalan. Sehingga keselamatan para peserta kegiatan akan terjamin dengan baik,” sambungnya.

Menurut Habib Aboe, penyelenggara perlu lebih teliti dalam memilih alat transportasi saat digelar studi tour. Habib Aboe mengusulkan agar sekolah bisa bekerja sama dengan Dinas Perhubungan pemerintah setempat.

“Ke depannya, saya kira dinas Perhubungan daerah perlu melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang akan melakukan study tour. Lebih bagus lagi kalau Dishub setempat membantu inspekti kendaraan yang akan digunakan. Sehingga modifikasi body bus, sampai dengan kejadian rem blong seperti kasus kemarin bisa dihindari,” pungkas Habib Aboe.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.