Perlu Dibentuk Kementerian Sendiri untuk Mengurus Pekerja Migran Indonesia

Ketua Umum BaraJP, Gustaaf AC Patty (kiri) dan Ketua Umum RPGM, Maulidan Isbar (kanan)

JAKARTA – Ketua Umum Rakyat Pro-Gibran MilenialZ (RPGM) Maulidan Isbar, menilai Pekerja Migran Indonesia (PMI) perlu diangkat kualitas dan derajat hidupnya. Karena, kata dia PMI merupakan penyumbang devisa nomor dua.

“Tidak ada pekerja migran tidak ada devisa, sehingga pemasukan untuk negara Rp 160 trilliun per tahun bisa hilang. Nilai devisa dari PMI terus bertambah setiap tahunnya. Karena PMI, masyarakat Indonesia bisa mendapat subsidi BBM, beras, dan lain-lainnya,” ucap Maulidan Isbar kepada wartawan, di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2024).

Bacaan Lainnya

Maka dari itu, lanjut dia, untuk mengurus Pekerja Migran Indonesia tadi tidak cukup ditangani hanya sebuah Badan. Menurutnya, perlu dibentuk Kementerian tersendiri bahkan setara dengan Kemenko, yang berkonsentrasi secara komprehensif menangani PMI tersebut.

“Kalau hanya dinaungi sebuah badan tidak akan kuat posisinya, itu langkah politis pertama yang perlu dilakukan Prabowo – Gibran nantinya. Karena isu-isu terkait PMI sudah berlangsung bertahun-tahun dan belum selesai, dalam 100 hari kerja Prabowo-Gibran setelah dilantik perlu diprioritaskan, dan jangan dipandang sebelah mata,” ujar Maulidan.

Dia juga berpesan kepada PMI untuk terus mempersiapkan diri menuju generasi emas yang menjadi konsen pasangan Prabowo – Gibran. Setelah tidak lagi pekerja migran, katanya mereka harus lanjut peningkatan menjadi pengusaha. Bekal di luar negeri bisa dijadikan untuk relasi.

“Mereka jangan bergantung kepada perpanjangan kontrak, pemerintah kedepannya perlu mengadopsi hal itu sehingga soal keuangan mereka bisa berguna setelah putus kontrak,” tegasnya. ***

Pos terkait