Jakarta – Analis politik dan pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung mengecam keras atas tuduhan dan fitnah tak mendasar yang dilontarkan oleh segelintir pihak tak bertanggung jawab yang menyudutkan, menghakimi sepihak, dan terus mengkait-kaitkan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia terkait izin usaha pertambangan (IUP) nikel milik PT Gag Nikel, dan kerusakan lingkungan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Nasky menegaskan, stop buat fitnah, stop sebar berita hoax, dan framing negatif pada Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia soal IUP PT. GaG Nikel dan kerusakan lingkungan di Raja Ampat. Ia mengatakan, sesuai keterangan resmi Menteri ESDM bahwa IUP kepada PT Gag Nikel sudah ada sejak 2017 dan mulai beroperasi pada 2018 sebelum Bahlil jadi Menteri ESDM. Oleh sebab itu, Nasky menegaskan, jangan ada lagi framing jahat dan penggiringan opini liar dari pihak tak bertanggung jawab yang menyudutkan Menteri ESDM terkait IUP PT GaG Nikel tersebut.
“Sebagai bagian elemen masyarakat civil society, kami apresiasi dan mendukung penuh langkah strategis dan komitmen tegas Menteri ESDM Bahlil gerak cepat menghentikan sementara Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Gag Nikel yang beroperasi dan terjun langsung kelapangan di Raja Ampat, Papua,” kata Nasky dalam keterangannya kepada wartawan, di Jakarta, pada Sabtu (7/6/2025).
Menurut Alumni indef school of political economy Jakarta ini menilai, keputusan Menteri ESDM bukti nyata komitmen dan keberpihakan beliau kepada lingkungan, keberlangsungan hidup masyarakat lokal, hingga kepatuhan terhadap undang-undang yang berlaku.
Nasky meyakini, Kementerian ESDM dibawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia terbuka dalam menerima semua saran, kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun.
“Oleh karena itu, mari kita dukung Menteri ESDM dalam menjalankan tugas dan kewenangan dalam mengawasi sesuai dengan kaidah pertambangan yang baik (good mining practice) dan aturan perundangan-undangan terkait pemberhentian operasi produksi GAG Nikel di Kabupaten Raja Ampat,” sebutnya.
Selain itu, Nasky menilai, Menteri ESDM Bahlil yang berlatarbelakang dari seorang pengusaha dan aktivis pergerakan pasti tentu setiap kebijakannya berpihak kepada kepentingan masyarakat luas.
Disisi lain, Ia memahami pentingnya hilirisasi nikel sebagai bagian dari agenda pertumbuhan ekonomi nasional. Namun Raja Ampat juga tidak bisa dilihat semata-mata dari kacamata industriekstraktif.
“Ada nilai ekologis, sosial, budaya, dan ekonomi jangka panjang yang jauh lebih besar jika kawasan ini dikelola secara bijak dan profesional. Nilai-nilai ini juga harus kita perjuangkan,” sambung dia.
Kemudian, kata dia, informasi itu digabungkan dengan informasi yang tidak berkaitan dengan inti permasalahan. Tujuannya, sambungnya, agar publik mengikuti atau mengamini kemauan aktor pembuat framing.
Oleh sebab itu, kata Nasky, pemberitaan tanpa disertai data dan bukti yang kredibel dan autentik adalah sebuah bentuk penghakiman sepihak. Di sisi lain, Ia meminta untuk menghentikan narasi sesat dan framing jahat terhadap Menteri ESDM.
Lebih lanjut, Ia melihat narasi yang dibangun sangat tendensius, tak objektif dan konstruktif. Ia menduga ada pihak tertentu yang bertujuan ingin merusak citra positif, profesionalitas, dan integritas Bahlil sebagai pelayan rakyat dan pejabat publik.
“Stop narasi sesat dan framing jahat untuk mendiskreditkan siapa pun, termasuk Menteri ESDM. Kegaduhan akibat pembelokan fakta sangat merugikan masyarakat. Hanya kecurigaan dan sesat pikir atau salah tuduh yang akan diperoleh, alih-alih mendapatkan kebenaran serta keadilan,” tuturnya.
Maka dari itu, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat jangan mudah terprovokasi atas penggiringan opini dan informasi yang belum jelas data dan bukti autentiknya.
Menurutnya, kritikan dan saran yang disampaikan oleh elemen masyarakat suatu hal yang wajar, ini merupakan cerminan dari kedewasaan berpolitik dan berdemokrasi di Indonesia. Untuk itu, mari sama-sama kita jaga persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
“Untuk itu, kami menghimbau dan mengajak seluruh elemen masyarakat dan pers untuk sama-sama lebih bijak dalam menerima informasi yang beredar di platform media sosial. Mari kita cek and recheck dulu kebenaran informasinya,” tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, membantah adanya kerusakan alam di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat akibat aktivitas tambang nikel yang dilakukan oleh PT Gag Nikel.
Pernyataan ini disampaikan oleh Gubernur Elisa Kambu usai mendampingi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan ke Pulau Gag, Sabtu (7/6/2025).
“Foto yang tersebar di media sosial itu menunjukkan laut tercemar dan berwarna cokelat. Tapi setelah kita turun ke sana dan lihat langsung, ternyata lautnya masih biru. Jadi foto adanya air warna coklat itu hoax,” katanya saat memberikan keterangan pers di Kota Sorong, Sabtu (7/6/2025) malam.