OLEH-OLEH MUKTAMAR NU UNTUK BEKASI : HARAPAN TOKOH NASIONAL

Bandar Lampung – Silaturahim Pengurus Nahdhatul Ulama Kab Bekasi (PCNU) di sela rehat Muktamar NU di Bandar Lampung dengan para tokoh nasional dan para delegasi Muktamar dari seluruh nusantara dan mancanegara berlangsung akrab dan khidmat.
Tak terkecuali saat PCNU bertemu dengan tokoh nasional asal Bekasi, Eep Saefullah Fatah (Kang Eep) dan Munawar Fuad Noeh (Kang Fuad) yang keduanya hadir mewarnai berbagai kegiatan Muktamar.

PCNU Kab Bekasi diwakili oleh Ketua Rais Syuriah, KH Syamsun didampingi KH Jamaludin Nawawi, KH Atho, Syarief Bunarif (Sekretaris PCNU) dan Gus Faiz serta Haji Sugeng dan Tim Gema Cinta Sholawat, bercengkrama santai sambil bincang program NU Bekasi antara harapan dan prospek ke depan.

“Kami berharap, semua potensi NU Bekasi dari seluruh lapisan bisa bersatu dan bekerjasama, terutama dengan peran strategis kedua tokoh nasional dan juga tokoh NU di pusat, untuk menghadirkan kemaslahatan di Bekasi”, harap Kiyai Jamal membuka perbincangan.

“Kami berharap Kang Eep dan Kang Fuad yang keduanya putera asli kelahiran Cibarusah dapat terus berkhidmat,
Kami Bangga dan bersyukur, juga dapat memberikan perhatian lebih banyak buat kemajuan Bekasi melalui Nahdlatul Ulama”, papar Kyai Jamal Pimpinan Ponpes Al Baqiyatussholihat Cibogo Cibarusah yang juga putera KH. Raden Makmun Nawawi, Jumat 24/12/2021

Beberapa jamaah menyambut gembira atas keikutsertaan Kang Eep yang dikenal reputasinya secara nasional sebagai pengamat politik dan intelektual dalam lingkungan Nahdlatul Ulama. Sebagaimana Kang Fuad yang sudah sejak lama bergelut di lingkungan pimpinan nasional NU maupun Ansor, bahkan sejak Mahasiswa berkiprah di PMII, termasuk sebagai pendiri PMII Bekasi.

“Sejak kecil saya dan keluarga di Cibarusah bagian dari jamaah Ahlussunnah wal jama’ah. Termasuk segala amaliah yang diajarkan oleh orang tua dan para guru di Cibarusah. Meskipun ada yang mengatakan saya baru mu’allaf di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU). Baru saja saya mendapat amanah sebagai syuriah NU PW DKI Jakarta”, tutur Kang Eep di sela silaturahim saat berlangsung Muktamar NU di Lampung dengan para Pengurus PCNU Kabupaten Bekasi.

Kang Eep yang merupakan paman dari Kang Fuad menceritakan masa kecilnya saat bersama di Kampung Babakan Cibarusah. “Saat kecil saya belajar alif ba ta
Kepada Kakeknya Kang Fuad, Ust Aki Arief; lalu belajar ejaan A B C dan membaca kepada Ibunya Kang Fuad, Ibu Enah di Sekolah Dasar; beranjak remaja saya belajar
Ilmu dasar bahasa Arab alias Kitab Kuning kepada ayahnya Kang Fuad, Kyai Raden Noeh”, kenang Kang Eep.

Kang Fuad, yang juga profesional sebagai Dosen Universitas Presiden, dengan raihan prestasinya sebagai associate Profesor di bidang ilmu humaniora menyatakan :
“Saya banyak terinspirasi semasa kecil oleh prestasi, kepandaian dan kehebatan Mang Eep. Sehingga, berkat itu, saya berusaha mengikuti jejaknya. Hanya saja, Mang Eep belajar dan mengembangkan ilmu melalui Universitas Indonesia, saya lebih fokus di Pesantren dan lanjut ke IAIN Ciputat. Saat kecil saya belajar silat dan bela diri kepada Uyut Fatah, Kakeknya Mang Eep dan belajar ilmu hikmah pada ayahnya Kang Eep, Guru Marjun yang sangat dimuliakan”, Kang Fuad menimpali.

Di kesempatan yang sama, Kang Fuad dan para Kyai yang hadir pun berbincang santai sambil merencanakan berbagai harapan dan pandangan agar NU di Bekasi bisa semakin maju dan memberkahi. Baik Kang Eep maupun Kang Fuad, dengan pengurus PCNU Kab Bekasi berkomitmen terus menjalin silaturahim dan memperkuat kerjasama dalam mewujudkan kemaslahatan bagi pembangunan daerah maupun solusi bagi berbagai kesulitan yang dihadapi masyarakat.

Kang Fuad, mantan Sekretaris Jenderal PP GP Ansor dan Pengurus PBNU menerangkan : “Dengan Kang Eep dan PCNU Bekasi kita ngobrol apa yang bisa kita berkhidmat dalam menghidupkan NU sesuai amanah para Muassis, baik pemanfaatan tanah, lahan, pesantren, Pendidikan, pengembangan Sumber Daya NU di keluarga dan lingkungan, hingga rencana pendirian rumah sakit dan universitas dengan menggali AtTurats, warisan dan jejak sejarah perjuangan Kyai-Kyai Laskar Hizbullah Sabilillah ketika 500 Ulama dan santri berlatih perang di Cibarusah dipimpin KH. Wahid Hasyim atas Dawuh Hadratusyyeikh KH. Hasyim Asy’ari, sekaligus mengangkat legacy perjuangan Kyai kami di Bekasi Alm.KH Raden Makmun Nawawi sebagai murid langsung Hadratussyeikh untuk menjadi diabadikan dalam Jalan Raya KH. Raden Makmun Nawawi di sepanjang Bekasi – Cibarusah – Bogor.”
“Insya Allah, kita akan tindaklanjut dengan PCNU untuk menindaklanjuti tausiyah dan saran tersebut dalam Rapat Pleno dalam waktu dekat,” pungkas Sekretaris PCNU, Syarif Bunarif.

Acara ditutup dengan do’a oleh Rais Syuriah PCNU Bekasi, KH Syamsun, diiringi do’a oleh semua peserta yang hadir dalam silaturrahim tersebut.

(CP/red)

Pos terkait