JAKARTA – Masyarakat Banjar di manapun berada harus terus melanjutkan tradisi leluhur seperti membaca Al-Qur’an. Hal itu diungkapkan Ahmad Sya’rani, Kepala Seksi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kota Banjarmasin usai menghadiri acara Halal Bihalal dan Bazar Kuliner Khas Banjar Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Jabodetabek, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5/2024).
Dia melanjutkan, orang Banjar khususnya di perantauan untuk terus menjalin komunikasi satu dengan yang lainnya, seperti bercerita atau berbicara dengan menggunakan bahasa Banjar.
“Komunikasi yang perlu kita jaga di muka umum, tidak ada yang bersifat ofensif yang ada hanya pencerahan dan tidak ada tingkatan dimana nantinya akan berakibat pada suasana politik. Jadi, tidak ada penghalang warga Banjar di semua daerah dan juga di luar negeri,” ucap Ahmad Sya’rani kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).
Sya’rani juga menceritakan dirinya saat berada di Hongkong. Dan, dia juga tidak menyangka disana juga ada orang Banjar. “Ternyata orang Banjar juga ada disana. Saya pribadi sangat setuju dengan acara Halal Bihalal ini karena penting agar masyarakat Banjar bisa berkumpul,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan, bahwa masyarakat Banjar juga memiliki tradisi ziarah ke makam-makam leluhur. Sehingga dia berharap tradisi ini tetap terjaga, walaupun masyarakat Banjar sendiri ada dimana-mana.
“Ziarah sudah menjadi kebiasaan yang sangat diutamakan, ada istilah wisata religi jadi jalan kaki semua. Tujuannya, selain menjaga silsilah, kita juga mengetahui fakta sejarah bahwa masyarakat Banjar ada dimana-mana. Untuk itu tradisi harus dijaga dan dimajukan. Kemudian kebudayaan dijunjung tinggi dan silaturahmi antar masyarakatnya,” pungkas Sya’rani. ***
