Kunjungi Menes Pandeglang, Gus Muhaminin Kenang Mukhtar NU 1938

BANTEN – Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB KH Maman Imanulhaq menilai kedatangan Ketua Umum DPP PKB Gus Muhaminin Iskandar ke Kecamatan Menes, Pandegelang, Banten mengingatkan kembali pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Menes tahun 1938 lalu.

KH Maman yang juga Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini menyampaikan, Menes merupakan tempat Pondok Pesantren Mathalaul Anwar, Pandeglang, Banten di mana Muktamar NU ke-13 itu digelar 1938 lalu.

Bacaan Lainnya

Bagi KH Maman, pada Muktamar itu ada kesan tersendiri bagi NU karena kalau itu dipimpin KH Zainul Arifin. KH Zainul adalah seorang tokoh ulama meraih gelar Pahlawan Nasional yang menguasai masalah politik, ekonomi makro juga perbankan, hingga menentukan pakaian khas Muslimat NU.

Menurut KH Maman, Safari Panglima Santri Gus Muhaimin Iskandar ini resmi bermula Sabtu (15/10/2022) hari ini di sejumlah daerah ujung barat hingga ke timur Pulau Jawa sebagai momentum Peringatan Hari Santri yang akan disinggahi Gus Muhaimin bersama pengurus PKB.

“Ini titik awal dari peringatan Hari Santri Nasional 2022 yang kita dipusatkan di Pondok Pesantren Mathalaul Anwar, Menes, Pandeglang,” ujar KH Maman seperti rilis diterima Bela Rakyat, Sabtu (15/10/2022)

Tak hanya itu, KH Maman menyampaikan, rombongan panglima santri tersebut berangkat bermula dari Menes kemudian dilanjutkan ke Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya pada hari Sabtu pekan depan 22 Oktober 2022 mendatang.

“Safari Panglima Santri ini digelar bertujuan untuk mengingat kembali jasa ulama dan santri yang ikut terlibat pada perjuangan melawan penjajah dari bedil moncong meriam,” kenang KH Maman.

“Semangat itu yang ingin kita kembalikan pada Safari Panglima Santri Gus Muhaimin ini yang kita mulai dari Menes. Di mana Menes tempat Muktamar NU yang merintis gerakan perempuan di NU,” sambung Kiai Maman.

Kiai Maman mengungkapkan, tujuan PKB sebagai inisiator acara Safari Panglima Santri ini digelar yakni untuk membangkitkan kembali semangat nilai perjuangan para santri melalui perjalanan Gus Muhaimin ke pelosok nusantara dengan melibatkan puluhan ribu santri.

Di akhir pernyataan KH Maman, Anggota Komisi VIII DPR RI ini mengapresiasi langkah Gus Muhaimin di DPR karena berhasil mengorkestrasi perjuangan anggota dewan di parlemen di Fraksi PKB yang akhirnya keluar payung hukum soal pesantren dan santri.

“Pada acara itu, Gus Muhaimin mengingatkan kita betapa besarnya jasa para santri dan ulama di republik ini. Alasan itu, kita meminta pemerintah memberi dukungan pada peningkatan kualitas pendidikan santri dengan membangun para manusia Indonesia,” pungkas KH Maman.

Laporan: Elin

Editor: Jihan

Pos terkait