Oleh: Munawir K, Dosen UIN Alauddin Makassar
Pendahuluan
Saat ini kita telah memasuki bulan Dzulhijjah 1445 H, sebuah bulan yang sangat istimewa dalam kalender Islam. Sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Amal perbuatan yang dilakukan dalam sepuluh hari ini memiliki keutamaan dan pahala yang tidak tertandingi oleh hari-hari lainnya, kecuali oleh malam Lailatul Qadr di bulan Ramadan. Dalam kesempatan ini, kita akan menjelaskan secara mendalam tentang keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, amalan-amalan yang disunnahkan, serta hikmah di balik keistimewaan hari-hari tersebut.
Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah
Keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ditegaskan dalam beberapa hadis yang sahih. Rasulullah SAW bersabda:
> “مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ -يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ- قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ”
(HR. Bukhari)
Artinya: “Tidak ada hari-hari yang amal salih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (yakni sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga jihad di jalan Allah?’ Rasulullah menjawab: ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatu apapun.'”
Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan amal ibadah pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, yang bahkan mengalahkan pahala jihad di jalan Allah, kecuali dalam kasus tertentu yang sangat jarang.
Keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah juga ditegaskan dalam Al-Quran. Allah SWT berfirman:
> “وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ”
(Surah Al-Fajr: 1-2)
Artinya: “Demi fajar, dan malam-malam yang sepuluh.”
Para mufassir (ahli tafsir) menyepakati bahwa malam-malam yang sepuluh ini merujuk pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, yang menunjukkan keutamaan dan keberkahan hari-hari tersebut.
Amalan-amalan yang Dianjurkan
1. Salat Lima Waktu
Salat lima waktu adalah kewajiban harian bagi setiap muslim. Namun, melaksanakan salat lima waktu pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki pahala yang lebih besar. Rasulullah SAW bersabda:
> “الصَّلاةُ خَيْرُ مَوْضُوعٍ فَمَنِ اسْتَطَاعَ أَنْ يَسْتَكْثِرَ فَلْيَفْعَلْ”
(HR. Ahmad)
Artinya: “Salat adalah sebaik-baik amal, maka barang siapa yang mampu memperbanyaknya, lakukanlah.”
2. Duduk di Masjid Setelah Subuh
Salah satu amalan yang dianjurkan adalah duduk di masjid setelah salat Subuh hingga waktu duha untuk berdzikir dan kemudian melaksanakan salat duha. Rasulullah SAW bersabda:
> “مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ، تَامَّةٍ، تَامَّةٍ”
(HR. Tirmidzi)
Artinya: “Barang siapa yang salat Subuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu salat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.”
3. Membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah juga memiliki keutamaan yang besar. Allah SWT berfirman:
> “إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ”
(Surah Fatir: 29)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat serta menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”
4. Dzikir
Mengucapkan tasbih, tahmid, tahlil, dan semua bentuk dzikir sesuai sunnah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan yang sangat tinggi. Rasulullah SAW bersabda:
> “مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ”
(HR. Ahmad)
Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan tidak ada amalan yang lebih dicintai oleh-Nya selain amalan pada hari-hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah), maka perbanyaklah pada hari-hari tersebut tahlil, takbir, dan tahmid.”
5. Salat Sunnah Rawatib
Menunaikan salat sunnah rawatib pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan melakukannya pada hari-hari biasa. Salat sunnah rawatib merupakan salat-salat sunnah yang mengiringi salat fardhu, baik sebelum maupun sesudahnya.
6. Sedekah
Bersedekah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sekecil apapun jumlahnya, memiliki nilai pahala yang sangat besar. Allah SWT berfirman:
> “مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ”
(Surah Al-Baqarah: 261)
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji.”
7. Doa
Setiap doa yang dipanjatkan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki kemuliaan yang lebih besar dibandingkan dengan doa pada hari-hari lainnya. Allah SWT berfirman:
> “وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ”
(Surah Ghafir: 60)
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.'”
8. Puasa Sunnah
Berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah, memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda:
> “صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَ
Keutamaan Berpuasa di Hari Arafah
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah berpuasa, terutama pada hari Arafah. Hari Arafah adalah tanggal 9 Dzulhijjah, yang merupakan hari puncak pelaksanaan ibadah haji di mana para jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melakukan wukuf. Bagi yang tidak sedang berhaji, berpuasa pada hari ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda:
> “صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ”
> (HR. Muslim)
Artinya: “Puasa hari Arafah, saya berharap kepada Allah agar menghapuskan (dosa-dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.”
Hadis ini menunjukkan betapa besar pahala dan keutamaan berpuasa pada hari Arafah. Dosa-dosa kecil selama dua tahun, yaitu setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, dihapuskan oleh Allah SWT sebagai ganjaran bagi orang yang berpuasa dengan ikhlas pada hari tersebut.
Keutamaan Qiyamullail
Qiyamullail, atau salat malam, memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah SWT, terutama jika dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda:
> “عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ، فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَقُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ، وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَنْهَاةٌ لِلْإِثْمِ”
> (HR. Tirmidzi)
Artinya: “Hendaklah kalian melaksanakan qiyamullail, karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, penghapus dosa-dosa, dan pencegah perbuatan dosa.”
Meskipun hanya melaksanakan dua rakaat atau satu rakaat witir, qiyamullail pada malam-malam ini memberikan pahala yang berlipat ganda dibandingkan qiyamullail pada malam-malam lainnya kecuali Lailatul Qadr.
Mengamalkan Akhlak Mulia
Setiap perbuatan baik, sekecil apapun, yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda:
> “اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ”
> (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya: “Lindungilah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan memberikan sebutir kurma, dan jika kalian tidak menemukannya, maka dengan kata-kata yang baik.”
Hadis ini menekankan pentingnya amal perbuatan kecil dan akhlak mulia. Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, setiap kebaikan yang dilakukan akan mendapatkan ganjaran yang jauh lebih besar.
Motivasi dan Tantangan dalam Memanfaatkan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah
Keutamaan yang luar biasa dari sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mengharuskan kita untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang sangat berharga ini. Periode sepuluh hari ini sangat singkat, dan kita harus memaksimalkan setiap detiknya untuk beramal saleh.
Namun, perlu diingat bahwa pada sepuluh hari ini, setan tidak dibelenggu seperti pada bulan Ramadan. Ini berarti bahwa usaha kita dalam beribadah mungkin akan lebih sulit karena godaan setan tetap ada. Rasulullah SAW mengingatkan kita tentang hal ini:
> “إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ”
> (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya: “Sesungguhnya setan itu mengalir dalam diri manusia seperti aliran darah.”
Dengan demikian, perjuangan melawan godaan setan dan nafsu menjadi lebih berat, tetapi pahala yang dijanjikan juga lebih besar. Hal ini memotivasi kita untuk meningkatkan kesungguhan dalam beribadah dan memperbanyak amal kebaikan.
Kesimpulan
Mengetahui kemuliaan dan keutamaan yang luar biasa dari sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, kita seharusnya memanfaatkan setiap detiknya untuk beramal saleh. Amalan yang dilakukan dengan niat ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW pada hari-hari ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Jangan sia-siakan kesempatan emas ini, karena kita tidak tahu apakah kita masih diberi kesempatan untuk merasakan keutamaan sepuluh hari ini pada tahun-tahun berikutnya.
Dengan kesadaran akan pentingnya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, mari kita bersungguh-sungguh dalam meningkatkan ibadah dan amal saleh. Semoga kita semua dapat meraih ridha Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar di dunia dan akhirat. Aamiin.
SEMOGA BERMANFAAT????