Kiai 212 Terseret Kasus Predator Seks, Ketua FKUB Sumenep: Ya Jabbar Ya Qohhar

Foto : Ilustrasi gambar ulama yang diduga menjadi pelaku predator sex

SURABAYA – Luar biasa godaan setan tak melihat siap orangnya baik ulama atau kiai kadang diterpa ujian. Rata-rata ujian yang menimpa orang alim sesuatu yang memang disukainya.

Hal itu yang menimpa seorang ulama yang disebut kiai 212 atau disebut Fahim Mawardi. Fahim telah ditahan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya melakukan perbuatan senonoh melakukan seks diluar nikah.

Parahnya lagi, sejumlah pihak menyebut pengasuh Ponpes Al-Djaliel 2 Jember itu disebut predator seks bagi wanita di lingungannya. Atas perbuatannya itu memperoleh respon dari sejumlah pihak termasuk netizen.

Dia antaranya Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumenep sekaligus Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK) Firman Syah Ali. Firman hanya bisa mengelus dada sambil mengingat dirinya pernah difitnah disebut keturunan PKI di tahun 2021 lalu oleh Fahim Mawardi.

Firman akrab disapa Cak Firman hanya bisa berbicara singkat pada wartawan dengan menyebut Allah SWT.

“Ya Jabbar Ya Qohhar, NU sangat keramat,” kata Firman pada wartawan (Selasa 17/1/2023) kemarin.

Hal senada juga disampaikan oleh KH Ahmad Qusyairi Zaini selaku Panglima Daerah NABRAK Sumenep menyebut NU  organisasi yang mewariskan banyak hal di Indonesia di antaranya mewariskan dakwah Walisongo.

“NU itu kan pewaris sekaligus penerus para dakwah dari walisongo. Tak hanya itu, para pendiri NU yang kita kenal, rata-rata jika dilihat dari nasab juga sanad kedalaman ilmunya sangat nyambung dengan Walisongo,” terang KH Ahmad.

“NU itu bahtera perjuangannya dekat dengan waliyullah. Sehingga sepinter atau sehebat apapun, jangan menyerang apalagi menyakiti hati NU, maka saatnya menunggu. Satu lagi, siapa-siapa menyakiti kekasih Allah itu artinya, kalian telah menantang Allah dan rasakan,” sambungnya.

Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Palalang Pakong Pamekasan KH Abdul Hamid Roqib selaku Wakil Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK) ini sangat senang karena predator seks tersebut telah ditangkap oleh aparat kepolisian. Ia  mengucapkan banyak terima kasih pada aparat kepolisian yang telah menjalankan tugasnya dengan baik.

“Kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada apartat kepolisian, sebab telah menjalankan tugasnya dengan teguh dan tangguh. Dalam menegakan hukum harus memang tegak lurus meski banyak tekanan  tapi polisi terus bekerja. Alasan itu, kami mengapresiasi,” KH Abdul.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *