Jakarta – Ketua Aliansi Anak Muda Cinta NKRI A Rifki Amin sebut H Hasbi setengah wali. Lantaran pernyataan kontroversial anggota Komisi III itu dengan menyebut Operasi Tangkap Tangan itu kampungan, sontak pernyataan itu membangunkan para netizen se Indonesia dan mendapatkan penolakan besar.
“Baba Hasbi itu separo wali, kita memahaminya harus sabar dan butuh pemahaman tingkat dewa karena biasanya ada hikmah luar biasa dibalik pesannya,” kata Ahmad Rifki Amin.
Salah satu pesan tersembunyi yang perlu difahami dari pesan Baba Hasbi adalah agar tetap fokus juga pada pencegahan. “Tindak Tangkap tangan itu membuat citra NKRI makin buruk bukan baik dimata internasional. Efek beritanya selalu masif. Citra NKRI buruk khawatir usaha Presiden Prabowo beserta jajaran membawa investor ke Indonesia itu punya potensi gagal. Kan Repot,” kata A Rifki Amin.
Semakin sering tindak tangkap tangan dilakukan diakui Rifki Amin akan semakin merusak citra Indonesia.
“Sulit majunya kalau NKRI masih dikenal negara koruptor, kok bisa dikenal negara koruptor ya berita tangkap tangan selalu viral. Sekali lagi. Ini ditonton dunia internasional loh,” ujarnya.
Publik selama ini diakui Rifki Amin baru melihat dasar permukaan saja dari apa yang disampaikan H Hasbi. “Perlu rasa untuk melihat pesan kyai yang satu itu. Hikmahnya belakangan biasanya. Perlu lebih dalam saja mikirnya,” Tambah Rifki Amin.
Pernyataan H Hasbi yang biasa disapa Baba Hasbi itu diakui Rifki Amin punya kepentingan yang lebih besar untuk Indonesia apalagi di tengah persoalan ekonomi yang terdampak akibat geopolitik internasional.
“Korupsi dibasmi Baba Hasbi sudah final, pasti itu. Hanya soal cara penanganannya itu yang dipikirkan bagaimana tidak berdampak pada citra negatif Indonesia dimata dunia internasional,” tambahnya.
Isu ini rame dikala Upaya Presiden Indonesia Prabowo sedang gencarnya mencari investor luar negeri.
“Pesan H Hasbi itu saripatinya adalah ajakan agar sejalan dengan usaha Presiden dengan jajaran menterinya menggaet investor ke dalam negeri. gitu kira kira,” tambahnya.
Sayangnya netizen Indonesia belum siap menerima pesan syarat makna. “Warga +62 itu suka nonton dan tontonan yang negatif sukanya. Termasuk tontonan tangkap tangan. Padahal itu aib personal aib negara juga, “tukasnya.
Pernyataan H Hasbi kata Rifki Amin juga mengingatkan cerita almagfurlah Gus Dur seperti ujaran Gus Dur yang menyebut Dpr itu seperti taman kanak-kanak.
“Emang ga sama makamnya . Tapi Ada gitu gejolak gejolak penolakannya karena belum sampe pemahamanan membacanya. Pas di hayati oh gitu ya maksudnya. Oh ada sisi baiknya ya. Dan itu memang perlu waktu buat faham,” kata Rifki Amin yang pernah menjadi Fotografer Gus Dur itu.
Apalagi kata Rifki Amin melihat personal H Hasbi yang seharian tak lepas tasbeh.
“Duh kadang yang disampaikan sama orang itu bagaimana ya, kayaknya sudah separo wali lah karena sekarang wali rakyat di Senayan, selepas paripurna di Senayan baru duduk lagi di pondok,” katanya l.
Typcal politisi seperti H Hasbi diakui Rifki Amin langka dan unik. “Kalo kena tegoran Partai ya wajar namanya petugas partai, penting itu. Tapi orang itu antik dan perlu dilestarikan,” candanya.