Keren! Batik Ecoprint Karya Siswa SMA Labschool Unesa Jadi Seragam Sekolah

SURABAYA – Puluhan siswa SMA Labschool Unesa mengikuti pelatihan pembuatan batik ecoprint untuk dijadikan seragam di halaman sekolah, Jl. Citra Raya Unesa, Kel. Lidah Wetan, Kec. Lakarsantri, Kota Surabaya.

Kepala SMA Labschool Unesa, Dewi Purwanti mengungkapkan, tujuan kegiatan tersebut untuk melatih keterampilan membatik sekaligus mengetahui tentang ecoprint.

Bacaan Lainnya

“Minggu ini adalah minggu class meeting. Jadi pembuatan batik ecoprint ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengisi waktu mereka karena sudah tidak ada pelajaran. Tinggal menunggu pembagian rapot dan libur semester,” papar Dewi, sapaan akrabnya saat dihubungi. Selasa, (19/12/2023).

Setiap kelas diambil perwakilan dua anak untuk mengikuti pelatihan pembuatan batik ecoprint. Mereka nantinya akan mengajarkan kepada seluruh teman di kelasnya.

Bahan-bahan yang digunakan, lanjut Dewi, mulai dari kain katun prima, tawas, kapur, tunjung, plastik cover, serta peralatan tambahan lainya disediakan oleh sekolah. Siswa hanya diminta untuk membawa daun sebagai motif batik yang diinginkan.

“Sebenarnya daun yang kami sarankan adalah daun jati karena warnanya lebih mudah muncul. Tetapi kami membebaskan mereka untuk membawa daun sesuai dengan inovasi dan kreativitas motif yang akan dibuat. Ada yang membawa daun jati, keres, cemara, jarak,” sebutnya.

Sementara Penanggungjawab Batik Ecoprint SMA Labschool Unesa, Shinta Dwi Martika berharap, dengan adanya pelatihan pembuatan batik ecoprint ini, siswa lebih mencintai warisan budaya berupa batik dan alam.

“Karya anak-anak bagus dan kreatif. Semoga pelatihan pembuatan batik ecoprint ini tidak hanya berhenti pada penugasan saja tetapi juga dapat digunakan di kemudian hari,” harap Shinta.

Salah satu peserta dari kelas 12 IPA 3, Ahmad Al Fikri menjelaskan bahwa, pembuatan batik ini selain dapat menambah keterampilan baru juga dapat meningkatkan rasa kerjasama antar teman.

“Senang sekali tentunya, belajar sambil bermain dan berinovasi. Kemarin saya dan teman saya membagi jenis daun yang akan dijadikan motif batik. Hari ini mulai pagi saya mulai menyiapkan kain sampai proses pembuatan selesai, rasanya senang sekali,” ungkap Fikri. (ari)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *