Hilirisasi Berjalan, Jumlah Pekerja Migran Indonesia Diprediksi Tidak Akan Sebanyak Sekarang 

Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (Istimewa)

JAKARTA – Sampai saat ini pemerintah melalui Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus memperbaiki permasalahan-permasalahan yang dialami PMI diluar negeri yang merupakan pahlawan devisa negara.

Menurut Ketua Umum BaraJP, Gustaaf AC Patty, jumlah PMI saat ini terlalu banyak. Namun, dengan dibukanya IKN dan berjalannya ‘Hilirisasi’ Pekerja Migran Indonesia di luar negeri nantinya tidak sebanyak seperti sekarang.

Bacaan Lainnya

“Dengan penghasilan cukup maka layak hidup didalam negeri, ini karena tidak cukup makanya mereka (PMI, red) ke luar negeri. Ditambah dengan adanya keterbatasan lapangan kerja didalam negeri,” ucap pria yang akrab disapa Utje itu kepada wartawan, di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2024).

“Kalau hilarisasi jalan luar biasa potensi lapangan kerja nantinya. Kita bersyukur Prabowo – Gibran berkomitmen untuk melanjutkan itu,” tambah Tim Sukses Prabowo-Giran tersebut.

Menurut Utje hingga saat ini, BP2MI terus melakukan yang terbaik untuk mengurangi permasalahan-permasalahan PMI diluar negeri. Walaupun, katanya masih terdapat banyak problem.

“Saya berkeyakinan Benny Rhamdani (Kepala BP2MI) dan tim sudah melakukan yang terbaik walaupun masih banyak problem. Ada setengah lebih dari PMI ilegal sekarang, ini problem yang luar biasa,” jelasnya.

“Jadi beban pekerjaan BP2MI pelan-pelan diperbaiki seperti terus meningkatkan pelatihan-pelatihan calon PMI yaitu mengirim mereka yang Full Skill dan bersertifikasi. Dan saya lihat semakin lama semakin bagus, cuma perlu diakselerasi,” imbuh Utje. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.