JAKARTA – Mukhtamar ke-48 di Solo, Jawa Tengah memutuskan kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) dan Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti dilanjutkan kembali untuk periode 2022-2027.
Sebelumnya, keduanya terpilih pada Mukhtamar ke-47 Muhammadiyah yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan untuk periode 2015-2020.
Hasil itu diraih dari Sidang Pleno VIII Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang menempatkan Haedar Nashir raih suara 2.203 dan Prof Abdul Mu’ti raih suara 2.159 di Hall Utama Lantai 1 Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo, Jawa Tengah.
“Kami (dari PKS) mengucapakan selama buat kedua tokoh Muhammadiyah (Haedar dan Abdul Mu’ti) yang telah terpilih kembali mengembang amanah selama lima tahun ke depan,” kata Sekjen DPP PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi usai terpilihnya kembali Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti seperti keterangan tertulisnya pada wartawan, Jakarta, Ahad (20/11/2022).
Menurut Habib Aboe, selama Haedar Muhammadiyah banyak lompatan-lompatan kinerja yang telah dilakukan di periode sebelumnya baik di dalam dan di luar negeri.
Di mana Haedar bersama Abdul Mu’ti mampu melakukan penguatan di lingkungan internal Muhammadiyah termasuk mampu mendampingi masyarakat menghadapi krisis diakibatkan Pandemi Covid-19 khususnya RS Muhammadiyah berada di garda terdepan.
Pada sisi pemulihan ekonomi rakyat, di mana amal usaha Muhammadiyah terus mendampingi masyarakat khususnya yang terdampak dari pandemi covid-19.
“Masyarakat bisa merasakan apa yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah selama menghadapi Pandemi Covid-19. Bahkan Pak Presiden Jokowi saja saat membuka Mukhtamar ke-48 Muhammadiyah kemarin memuji Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan mengucapkan ‘Terima Kasih kepada Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang telah membantu penanganan Pandemi,” jelas Habib Aboe.
Tak hanya itu, pada proses pemilihan pucuk pimpinan di Muhammadiyah tak ada ‘kegaduhan’ yang berarti terkait dinamika yang terjadi di internal organisasi. Bahkan, puji kembali Habib Aboe, proses demokratis yang telah dijalankan Muhammadiyah penuh suasana kekeluargaan didukung oleh teknologi E-Voting.
“Banyak kerja-kerja di Muhammadiyah di luar negeri sebagai wujud Islam rahmatan lil alamin seperti, saat ini sedang mendirikan sekolah di Australia dan akan membeli gereja di Spanyol. Ini semua adalah pencapaian luar biasa sebagai amal usaha melampaui batas negara,”
Di akhir keterangannya, politisi senior Kalimantan Selatan I ini mengungkapkan Hadir baru saja meraih penghargaan sebagai ‘Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia’.
Melalui The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA) merilis daftar 500 tokoh Muslim berpengaruh di dunia 2023 (The World’s 500 Most Influential Muslims 2023).
“Prestasi seperti ini tidak mudah diraih tanpa ada pertimbangan tertentu. Apalagi Pak Haedar rajin menulis, banyak karya tulisnya,” ujar Habib Aboe.
“Kita berharap, Muhammadiyah dipimipin oleh Pak Haedar Gerakan Pembaharuan dan Gerakan Islam Pencerahan Muhammadiyah di Abad Kedua terus memberi pengaruh bagi peradaban manusia di muka bumi ini,” tutup Habib Aboe.