Habib Aboe Ingin Akademi Kepolisian Lahirkan Lulusan Polisi Presisi

JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Alhabsyi meminta penjelasan Gubernur Akademi Kepolisian Irjen Pol Krisno H. Siregar,S.I.K., M.H terkait sistem pendidikan di Akademi Kepolisian. Habib Aboe ingin agar lulusan Akademi tersebut turut membantu terciptanya transformasi pemolisian Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi berkeadilan).

“Sistem pendidikan, meliputi kurikulum pembelajaran dan inovasi yang dilakukan serta penempatan lulusan Akademi Kepolisian sebagai bagian tidak terpisahkan dari upaya menciptakan transformasi pemolisian yang Presisi,” kata Habib Aboe saat menggelar rapat  saat rapat dengan Kapolda Jawa Tengah, Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, S.St.Mk., S.H, Semarang, Jawa Tengah, Senin (11/12/2023).

Bacaan Lainnya

Habib Aboe yang juga Sekjen DPP PKS ini juga berharap fasilitas Akademi Kepolisian dilengkap agar hasil dari pendidikan tercapai. Di mana, lanjut Habib Aboe, Akademi Kepolisian itu ingin agar polisi lebih profesional, cedas dan berawasan global.

“Sarana dan prasarana fasilitas pendukung, hambatan-hambatan yang dihadapi dalam mewujudkan visi menghasilkan perwira Polri Profesional, Cerdas, Bermoral dan Modern yang berwawasan global dan berstandar internasional,” terang Habib Aboe.

Pada kesempatan itu juga, Habib Aboe juga menyoroti apa yang sedang didalami oleh Polda Jawa Tengah (Jateng) atas kasus dugaan korupsi penyelewengan dana Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2023. Habib Aboe menyampaikan, pihak Polda Jateng sedang bekerja untuk menyelesaikan kasus tersebut.

“Info yang kita peroleh dari Direktur Reskrimsus Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio bahwa kasus tini masih tahap penyelidikan dari laporan masyarakat,” terang Habib Aboe.

Sampai saat ini, Polda Jateng melakukan pendalaman soal jumlah kerugian dari dugaan kasus penyelewengan anggaran tersebut. Dia menegaskan, akan terus melakukan penyelidikan dugaan kasus penyelewengan dana itu. Sejumlah saksi, termasuk mantan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus juga akan dipanggil.

“Dugaan korupsi yang terjadi adalah penyelewengan anggaran makan dan pembuatan jersey baik untuk atlet, official tim maupun pelatih,” ujar dia. Mantan Ketua KONI, katanya sudah dipanggil tapi ternyata tidak hadir seperti informasi kita peroleh,” paparnya.

 

Pos terkait