JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi melakukan transisi kepemimpinan partai melalui Musyawarah Majelis Syuro I dengan smooth alias halus tanpa adanya riak politik seperti yang kadang terjadi di sejumlah partai politik di Indonesia.
Dalam proses pergantian kepemimpinan tersebut, Dr. Moh. Shohibul Iman sah ditetapkan sebagai Ketua Majelis Syuro PKS. Sementara itu, H. Almuzammil Yusuf dipercaya menjabat sebagai Presiden PKS.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS demisioner Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyampaikan, transisi kepemimpinan ini berjalan dengan lancar dan menjadi bukti kematangan demokrasi di internal partai.
“Alhamdulillah, PKS telah melaksanakan transisi kepengurusan dengan sangat smooth. Terpilihnya profil baru menunjukkan, PKS tidak kekurangan kader untuk memimpin, dan estafet kepemimpinan terus berjalan secara natural,” kata Habib Aboe Bakar dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).
Menurut Habib Aboe, proses pergantian kepemimpinan tersebut berlangsung cepat dan rapi tanpa adanya dinamika politik yang menjadi riak di internal partai. Habib Aboe mengungkapkan proses Pemilu Raya PKS sehingga terpilih pucuk pimpinan partai dakwah.
“Tanggal 31 Mei dilaksanakan Pemilu Raya. Hasilnya keluar tanggal 1 Juni. Lalu tanggal 2 dilakukan pengesahan anggota Majelis Syuro, dan tanggal 3 sudah dilangsungkan sidang Majelis Syuro untuk memilih Ketua Majelis Syuro dan Presiden PKS,” jelasnya.
Habib Aboe menekankan bahwa keberhasilan proses ini menunjukkan bahwa PKS bukanlah partai yang bergantung pada satu figur atau one man show.
“Sebaliknya, ini mencerminkan kedewasaan demokrasi dan kekuatan sistem kaderisasi di tubuh PKS,” terang Habib Aboe.
Ia juga menambahkan, PKS adalah partai yang sangat modern dalam tata kelola organisasi. “Semua proses dilakukan dengan cepat, akurat, dan transparan. Alhamdulillah semua diberikan kelancaran,” ujarnya.
Dengan kepemimpinan baru ini, PKS diharapkan semakin solid dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.