MALAYSIA – Tim Pengabdian kepada masyarakat (PKM) Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan kegiatan pelatihan penyusunan asesmen formatif dan asesmen sumatif sesuai dengan kurikulum merdeka kepada guru-guru yang ada di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Adapun tim dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) terdiri dari dosen dan mahasiswa FEB Unesa yang ikut membantu. Timnya adalah Amirul Arif (Ketua PKM) dengan anggota Luqman Hakim, Susanti, dan M. Danang Bahtiar yang merupakan dosen FEB Unesa dengan dibantu Afiqoh dan Kastiah Mahasiswa FEB Unesa.
Judul PKM dalam kegiatan ini adalah “Pendampingan Dan Review Pengembangan Alat Asesmen Formatif Dan Sumatif Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi Perusahaan Jasa Kurikulum Merdeka Bagi Guru Ekonomi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL)”.
Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB, Sabtu, (27/7/2024). Pelatihan dilakukan secara luring di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Malaysia. Kegiatan diikuti oleh semua guru-guru yang ada di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Malaysia khususnya guru ekonomi.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi guru ekonomi di SIKL agar mereka mampu menerapkan asesmen sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Diharapkan, dengan pelatihan ini, guru-guru SIKL dapat lebih efektif dalam merancang asesmen yang relevan dan kontekstual,” tukas Amirul lewat keterangannya. Kamis, (28/11/2024).
Kegiatan Pendampingan dan Review Pengembangan Alat Asesmen Formatif dan Sumatif Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi Perusahaan Jasa Kurikulum Merdeka Bagi Guru Ekonomi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) ini terdiri dari beberapa sesi penyajian materi yang disampaikan oleh tim PKM sebagai narasumber utama dan beberapa narasumber lain sebagai pendukung.
“Materi pelatihan yang diberikan yaitu pembuatan penyusunan asesmen formatif dan asesmen sumatif kurikulum merdeka serta pentingnya penggunaan asesmen ini dalam proses pembelajaran,” ucapnya.
Pada akhir kegiatan diharapkan peserta mampu menyusun asesmen formatif dan sumatif dalam proses pembelajaran secara digital. Guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), menghadapi kesulitan dalam pengembangan asesmen yang sesuai dengan pendidikan karakter dan keterampilan siswa.
“Kurikulum Merdeka ini menuntut guru untuk lebih inovatif dalam menyusun dan mengembangkan asesmen yang tidak hanya berfokus pada penguasaan materi, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai karakter bangsa, keterampilan, dan fleksibilitas yang diperlukan di abad ke-21. Hal ini jika berkelajutan maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai karena tidak adanya antusias dari peserta didik,” sambungnya.
Tujuan dari adanya pelatihan ini adalah memberikan pelatihan untuk memperdalam pemahaman materi tentang penerapan asesmen digital dalam proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan asesmen berbasis elektronik untuk pembelajaran akuntansi perusahaan jasa agar kegiatan pembelajaran lebih menarik dan tidak monoton.
“Besar harapan dari tim PKM agar guru-guru ekonomi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dapat mengimplementasikan penyusunan asesmen formatif dan asesmen sumatif sesuai dengan kurikulum merdeka secara digital khususnya dalam mata pelajaran ekonomi,” tutup Amir. (ari)