Dosen FST UT dan Unesa Latih Kewirausahaan bagi Siswa SLB Putra Mandiri Sidoarjo

Screenshot

SURABAYA – Judul pengabdian kepada masyarakat tersebut diangkat dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan tim pengabdian kepada masyarakat pada Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Putra Mandiri, Dsn. Salam, Ds. Suko, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo.

Melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan masyarakat Sidoarjo pada umumnya dan siswa di SLB Putra Mandiri pada khususnya mampu meningkatkan keterampilan berwirausaha dengan membuat aneka jajanan sekolah yang bergizi bagi siswa SLB Putra Mandiri.

Bacaan Lainnya

​Pelaksanaan pengabdian kepada Masyarakat skema PKM Dosen tahun 2025 telah dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Juli 2025 di SLB Putra Mandiri Desa Suko Kabupaten Sidoarjo yang diikuti oleh 19 siswa SLB, 19 orang tua siswa dan 12 orang Guru SLB Putra Mandiri bertempat di halaman Sekolah.

Tim pengabdian kepada Masyarakat (pengmas) terdiri dari dosen Agribisnis FST Universitas Terbuka (UT) dan dosen Tataboga Universitas Negeri Surabaya (UNESA) diterima oleh Kepala Sekolah Luar Biasa Putra Mandiri, Dwi Wahyuni, S.Pd., serta bapak-ibu guru SLB Putra Mandiri, dan wali murid atau orang tua siswa.

Tim pengmas dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UT dan dosen Unesa terdiri dari: diketuai Dwi Iriyani, beserta anggota; Ita Fatkhur Romadhoni, Siti Yuliana, dan Asrul Bahar.

“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh julukan kota inklusi untuk Kabupaten Sidoarjo. Pendidikan inklusi merupakan sebuah pendekatan yang berusaha mentransformasi sistem pendidikan dengan meniadakan hambatan-hambatan yang dapat menghalangi setiap siswa untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan,” tandas Dwi.

Pendidikan untuk anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus hanya ditekankan pada kemampuan intelektual tanpa diimbangi dengan kreatifitas yang mendukung. Lulusan sekolah luar biasa cenderung bekerja di tempat-tempat tertentu dengan gaji minimal. Sebagian besar lulusan yang tergolong anak berkebutuhan khusus tuna runggu bekerja sebagai tukang penyeberang jalan, cleaning service, dan lain-lain.

Pemberian pelatihan seperti ini akan membantu siswa dalam menghadapi masa depan mereka.
SLB Putra Mandiri ini siswanya berasal dari kalangan menengah kebawah. Guru yang mengajar di sekolahan tersebut juga tidak mendapatkan gaji yang layak.

“Prestasi yang diperoleh siswa-siswa di berbagai bidang sangat banyak, akan tetapi dana yang diperoleh dari pemerintah tidak mencukupi sehingga sekolah tersebut memutar otak untuk dapat memenuhi kebutuhan sekolah,” tambah Dwi.

Dalam rangka mencukupi kebutuhan sekolah yang belum terpenuhi, sambung Ita, pihak sekolah menggalakkan kegiatan berwirausaha bagi para siswa. Hal ini ternyata mendapat dukungan yang pihak orang tua siswa yang menginginkan anak mereka dibekali dengan keterampilan berwirausaha.

Pengetahuan gizi pada anak sangat mempengaruhi anak dalam memilih makanan jajanan. Pengetahuan gizi dalam memilih makanan yang bersumber zat-zat bergizi dan pandai dalam memilih makanan jajanan yang sehat dan tidak sehat (Notoatmodjo, 2003).

“Faktor-faktor yang memperburuk keadaan gizi anak sekolah adalah umumnya dalam memilih makanan seringkali anak-anak salah memilih makanan yang sehat. Kebiasaan jajan misalnya es, gula-gula, atau makanan lain yang kurang gizinya dan anak menjadi susah makan,” tandas Ita.

Sementara kata Siti Yuliana, pemilihan makanan mencakup sebagian dari hal-hal yang lebih luas tentang kebiasaan yang berkaitan dengan makanan yang merupakan perilaku khas masyarakat dalam kaitannya dengan makanan. Makanan jajanan sekolah salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian masyarakat, terutama orang tua, pendidik dan pengelola sekolah.

Makanan jajanan yang diperjualbelikan saat ini masih berisiko terhadap kesehatan disebabkan proses memasaknya yang tidak higienis, yang memungkinkan makanan jajanan tersebut terkontaminasi mikrobia atau adanya bahan tambahan pangan (BTP) seperti pewarna tekstil yang sering ditambahkan pada saos bakso, minuman, dan lain-lain (Cahyadi, 2006).

“Anak berkebutuhan khusus mempunyai dunia yang berbeda dengan anak pada umumnya. Pada umumnya anak berkebutuhan khusus memiliki kekebalan tubuh dan sistem pencernaan yang lebih sensitif. Selain itu anak berkebutuhan khusus cenderung memiliki tingkat alergi yang lebih tinggi dibanding dengan anak pada umumnya,” tutur Siti.

Pada kesempatan yang sama, Asrul menjelaskan, perlunya diet sehat GF CF (Gluten Free Casein Free) menjadi salah satu terapi yang dianjurkan pada anak berkebutuhan khusus. Diet sehat GF CF berfungsi untuk memperbaiki pencernaan yang terbukti dapat mengurangi gejala autis dan sikap agresif anak pada umumnya.

Terkait dengan penerapan diet sehat tersebut tim abdimas UT mendemokan cara membuat aneka jajanan anak sekolah yang kadar glutennya rendah yaitu : Brownis Ketan Hitam, Pastel Tutup, dan Otak Otak. Dalam kegiatan abdimas tersebut juga diberikan Penyuluhan Kesehatan tentang Pola Makan untuk anak berkebutuhan khusus yang bisa diterapkan oleh orang tua siswa yang juga diundang dalam kegiatan tersebut.

“Tim abdimas juga memberikan peralatan untuk membuat kue yang terdiri dari Oven Listrik, Kompor Gas, Wajan stenlis, Baskom stenlis, dan Grill Pan anti lengket, serta bahan-bahan untuk membuat jajanan yang bergizi yang didemokan pada siswa SLB, guru, dan orang tua siswa,” papar Asrul.

​Dalam sambutannya Kepala SLB Putra Mandiri Sidoarjo, Dwi Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada Universitas Terbuka dan UNESA yang telah memilih SLB Putra Mandiri Desa Suko Sidoarjo sebagai lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan harapannya tahun depan masih bisa dilanjutkan dengan kegiatan serupa.

Siswa SLB Putra Mandiri juga antusias membantu menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak juga membantu mencampur, menumis dan mencetak kue serta memasukkan kue untuk dibakar pada oven liatrik.

Selama tiga jam lebih tim pengabdian kepada masyarakat dibantu siswa, guru dan orang tua siswa bisa menyelesaikan tiga resep jajanan yang bergizi dari bahan yang bebas gluten dan kasein yaitu; brownies ketan hitam, pastel kukus dan otak-otak.

Dengan demo membuat jajanan anak sekolah yang bergizi dan sehat tersebut bisa menginspirasi para siswa SLB Putra Mandiri, serta orang tuanya untuk mempraktekkan di rumah serta bisa membuka peluang usaha untuk menambah penghasilan keluarga siswa SLB Putra Mandiri.

​Di akhir kegiatan tim pengabdian kepada masyarakat melakukan foto bersama dengan para guru, siswa, orang tua siswa dan dilanjutkan makan siang, serta penyerahan bantuan transport yang disambut dengan sukacita oleh siswa SLB Putra Mandiri Kabupaten Sidoarjo. (ari)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *