JAKARTA – Anggota Bawaslu Provinsi DKI Jakarta Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Burhanuddin menilai DKI Jakarta sebagai provinsi teratas pada Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) menjadi peringatan dini buat seluruh pihak agar penyelenggara pemilu 2024 mendatang tetap aman, damai serta jujur dan adil.
“Rekor IKP tertinggi yang disematkan kepada Provinsi DKI Jakarta menjadi “early warning system” bagi semua pihak, baik bagi penyelenggara pemilu maupun seluruh stakeholder di DKI Jakarta untuk bersama-bersama memastikan kerawanan pemilu tersebut tidak terjadi rawan tertinggi se-Indonesia, yang ditinjau dari berbagai aspek yakni sosial politik, penyelenggaraan, kontestasi dan partisipasi,” kata Burhan pada wartawan, Sabtu (17/12/2022).
Sebagai informasi, Bawaslu RI meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dilakukan kantor Bawaslu RI (16/12/2020) kemarin menempatkan Provinsi DKI Jakarta sebagai daerah rawan tertinggi se-Indonesia. Hal itu ditinjau dari berbagai aspek yakni sosial politik, penyelenggaraan, kontestasi dan partisipasi.
Dari data IKP itu, DKI Jakarta raih tingkat tertinggi sebagai provinsi rawan saat pemilu dengan presentasi 88,95 persen. Kemudian disusul masing-masing Sulawesi Utara 87,48 persen diikuti Maluku Utara 84,86 persen, Jawa Barat 77,04 dan peringkat kelima ada Kalimantan Timur dengan 77,04 persen.
“Ke depan Bawaslu Provinsi DKI Jakarta akan melakukan kerja-kerja pencegahan secara masif, untuk memastikan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang sudah diluncurkan tersebut tidak terjadi atau minimal bisa diminimalisir,” terang Burhan.
Untuk itu, Burhan mengajak seluruh pihak agar menyatukan ide dan pikir agar DKI Jakarta tetap mampu bergandengan tangan untuk melakukan mitigasi sejak dini agar pemilu 2024 mendatang di Jakarta berjalan sesuai rencana.
“Kami menghimbau kepada seluruh pemangku kepentingan di DKI Jakarta untuk bergandengan tangan melakukan mitigasi sejak dini, memastikan pemilu dan pemilihan di DKI Jakarta berjalan dengan damai, bermartabat dan berintegritas,” terang Burhan yang juga mantan Ketua Panwaslu Jakarta Pusat ini.