Diduga ada Pembiaran Sapi Merusak Tanaman di Kebun Raya Massenrempulu

Enrekang – Beberapa ekor sapi ternak terlihat berkeliaran di Kebun Raya Massenrempulu, yang berada di Desa Batu Mila, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang merusak sejumlah tanaman.

Sapi-sapi tersebut sepertinya disengaja dibiarkan berkeliaran untuk memakan sejumlah jenis tanaman yang ada di lokasi Kebun Raya Massenrempulu.

Bacaan Lainnya

Dari pantauan belarakyat, jenis sapi ternak tersebut sudah pasti bukan milik masyarakat. Sebab, jenis sapi itu tak seperti biasanya dipelihara oleh masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi Kebun Raya Massenrempulu.

Dikutif dari salah satu akun media sosial, di sekitaran Kebun Raya Massenrempulu, sapi jenis berkualitas tersebut dimiliki oleh Bupati Enrekang, Muslimin Bando.

“Sapi ini berkeliaran di Kebun Raya Enrekang dan merusak tanaman. Kalau dulu, jenis sapi seperti ini milik Bupati Enrekang Bapak Muslimin Bando. Kalau milik rakyat yg banyak berkeliaran sapi bali. Tapi siapapun pemiliknya, harus ditegur.#gambar23092023,” tulis Aktivis Anti Korupsi Kabupaten Enrekang, Rahmawati Karim, dalam akun sosial medianya.

Sementara itu Andi Sulfikar, Koordinator Aliansi Masyarakat Massenrempulu (AMPU) mengatakan jika korban penggusuran PTPN XIV tidak hanya digusur tanaman pertaniannya sejak 2016, tapi juga tidak terhitung jumlah sapinya mati tidak wajar ditengah perkebunan sawit.

“Sejak adanya tanaman sawit di wilayah Maiwa, banyak sapi mati,” jelas Andi Sulfikar.

Diperparah lagi adanya pembukaan lahan sawit setelah PTPN XIV mendapatkan rekomendasi pembaharuan HGU dari Bupati Enrekang H Muslimin Bando pada tahun 2020.

“Awal-awal pembukaan lahan yang mendapat penolakan keras dari warga, semakin banyak sapi mati,” terangnya.

Pada hal lanjut Sulfikar, warga Maiwa dari dulunya peternak sapi dan kerbau di areal eks HGU PT BMT yang telah dilebur ke PTPN XIV.

“Memang rakyat menjerit sejak adanya tanaman sawit karena lahan itu dulunya tempat sapi dan kerbau,” tutup Andi Sulfikar. (Wan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *