JAKARTA – Tak bisa dipungkiri pihak pemerintah pusat telah melakukan percepatan pembangunan sejumlah sektor di Papua termasuk di Papua Tengah. Pembangunan infrastruktur salah satu fokus pemerintah pusat untuk mendukung kemajuan Papua khususnya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah.
Meski demikian Ketua Plt DPW PAN Papua Tengah Deinas Geley, S.Sos, M.Si menilai pembangunan infrastruktur tidak cukup sebagai pembangunan dari segi fisik. Namun, perlu membangun manusia Papua Tengah. Karena, menurutnya, membangun manusia Papua juga sangat penting, sama membangun fisik Papua.
“Kita punya visi selain membangun infrastruktur, yakni bagaimana kita membangun manusia. Itu visi saya membangun manusia Papua Tengah,” kata Deinas Geley pada wartawan usai memimpin kegiatan sosial operasi katarak gratis yang digelar di Distrik Wilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Kamis (27/1/2023) kemarin.di Puncak Jaya, Papua Tengah, Jumat (27/1/2023).
Deinas Geley menceritakan, apa yang telah dibangun oleh Presiden Jokowi di Papua termasuk di Papua Tengah sudah luar biasa. Namun, lanjutnya, pembangunan infrastruktur harus dikuti oleh pembangunan manusia seutuhnya seperti kegiatan katarak bagi warga pada saat ini.
Pria asli Papua Tengah ini mengaku baru ditunjuk Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memimpin PAN Papua Tengah. Ia langsung berinisiatif mengundang Tim Ahli Mata dari Jakarta untuk menyebuhkan bagi warga yang mendapatkan sakit mata katarak. Deinas mengungkapkan, mengundang ahli Mata dari Jakarta Dr Andreas untuk menyelesaikan persoalan mata warga Papua Tengah.
Meski banyak menghabiskan materi dan waktu, tapi dirinya bersama tim sangat senang karena mampu menyembuhkan masyarakat Papua Tengah terbebas dari sakit mata katarak. Baginya, kesembuhan warga dengan melihat dunia kembali sebuah kebahagiaan yang tak terbeli.
“Kami siap menuntaskan, dan membantu mata buta di Papua. Visi membantu manusianya. Dana turun, infrastruktur sudah bangun tapi manusianya belum dibangun, seperti yang saya undang dr Andreas, ada 20 tahun tak bisa melihat dan sekarang sudah bisa melihat,” terang Deinas.
“Terimakasih dokter Pak Andreas telah membantu masyarakat saya, masyarakat senang, setelah membuka matanya mereka sudah bisa melihat. Dana turun, infrastruktur sudah bangun tapi manusianya belum dibangun, Kita punya tema ‘Kitorang Lihat Terang’. Semua ahli terkait mata kita hadirkan semua di sini dari Jakarta. Hari ini mendatangkan Dr Andreas bersama rombongannya, mereka bersama-sama Tim Dokter Ahli Mata dihadirkan. Pak Dr Andreas bersama timnya. Kita bekerja sama, kita tuntas bersama masalah mata ini. Selama ini orang sehat, hanya melihat ke depan sesuai misi misi, tapi orang yang buta, dalam artian orang mati kita hidupkan kembali,” jelas Deinas.
Ia mengungkapkan, selain untuk warga yang sakit mata, pihaknya memberi bantuan langsung dari Jakarta berupa kita suci Alkitab untuk anak-anak dan Alkitab untuk orang dewasa warga setempat. Tak hanya itu, warga diberi berupa vitamin dan kebutuhan lain untuk membangun manusia Papua lebih baik lagi.
“Alkitab 500, alkitab buat anak-anak, obat cacing anak, obata-obatan, vitamin, selimut, bola kaki, bola volly, sarung tinju dan mainan anak lainnya. Saya melihat fisik sudah bagus tapi manusianya belum dibangun. Dr Andreas punya alat operasi katarak, Bakti sosial, pakai pesawat hercules langsung dari Jakarta membanwa bantuan sebanyak 38 ton. Mereka membagi sembako juga di Wilu membawahi delapan distrik, itu zona satu membawahi 16 distrik Puncak Jaya, Papua Tengah,” pungkas Deinas.