Diamlah Kau Anies atau Kubunuh (Pembunuhan Karakter)

Anies Baswedan (ist)

2. Fitnah dipecat sebagai Menteri. Inilah benar benar tuduhan atau penistaan keji, yaitu Anies “dipecat” sebagai Menteri pada kabinet Presiden Jokowi padahal yang terjadi adalah perombakan Kabinet (reshuffle). Anies tidak dipecat tapi sebagai salah satu Menteri yang mengalami reshuffle.

Dipecat mempunyai konotasi buruk yaitu diberhentikan dengan tidak hormat. Kata itu sengaja dinarasikan untuk memudarkan atau menjatuhkan reputas Anies sengaja difitnah dengan disebut dipecat sebagai menteri

Bacaan Lainnya

3. Difitnah ingkar janji dan mengkhianati Prabowo yang dulu membesarkannya. Bahwa pernyataan Anies ingkar janji dan mengkhianati Prabowo yang membesarkan Anies di panggung politik dilakukan dengan cara mengedit atau menggunting wawancara Anies dengan Najwa Shihab pada acara Mata Najwa tanggal 16 Agustus 2018.

Dengan mengedit/menggunting wawancara tersebut maka terkesan Anies tidak akan maju sebagai capres bila Prabowo maju pula sebagai capres, padahal bila dicermati dengan melihat wawancara aslinya (bukan editan) tidak mau maju sebagai capres dan bersaing dengan Prabowo adalah pada Pilres 2019 dengan adanya tawaran dari beberapa partai yang menginginkan Anies maju sebagai Capres poros tengah.

Dengan demikian editing wawancara pada acara Mata Najwa sengaja dinarasikan untuk memudarkan atau menjatuhkan reputas Anies sengaja difitnah dengan disebut pengkhianat atau ingkar janji.

4. Fitnah Anies Gubernur gagal. Sebenarnya sulit membatah fakta bahwa Anies berhasil mengemban misinya sebagai Gubernur DKI. Tuduhan Anies Gubernur gagal mengabaikan fakta begitu banyaknya penghargaan yang diberikan untuk Jakarta baik dari dalam negeri maupun luar negeri semasa kepimpinan Anies sebagai Gubernur.

Inilah data dan fakta yang tidak bisa dibantah. Orang yang menuduh Anies sebagai Gubernur gagal berdasarkan prasangka buruk belaka dan mengabaikan fakta, termasuk fakta rakyat menyambut dengan antusias pamitan Anies Rasyid Baswedan sebagai Gubernur DKI dengan tumpah ruah di jalan sepanjang rute yang dilalui Anies dengan sambutan teriakan Presiden berulang kali pada hari Minggu tanggal 16/10/2022

5. Anugerah sebuah nama Yohanes buat Anies. Anugerah ini bukanlah ibarat makan buah simalakama tapi benar benar anugerah kehormatan yang diberikan oleh masyarakat Papua. Yohanes adalah salah satu nama dari 12 murid Yesus, sehingga tidaklah ada yang salah masyarakat Papua menganugerahkan nama yang begitu terhormat bagi mereka kepada calon pemimpin mereka yang mereka anggap pantas menerima kehormatan tersebut.

Telah kafirkah Anies Rasyid Baswedan mengenakan nama tersebut? Jawabnya tidak, karena nama Yohanes adalah sebuah nama tidak dilarang dalam ajaran Islam menggunakan nama apapun yang mempunyai arti atau maksud baik dan banyak seseorang masih menggunakan nama baptisnya walau telah menjadi pemeluk agama Islam yang taat.

Apalagi pemberian nama Yuhanes oleh warga Papua tersebut bukan dalam rangka permandian atau Sakramen Baptis yang mempunyai syarat dan tata cara tertentu.

Anies Rasyid Baswedan bukan boneka dan tentu tahu bahwa yang dilakukan atas dirinya bukanlah ritual agama dalam rangka pentasbihan dirinya sebagai umat Katolik sehingga dia mau menerima kehormatan tersebut, namun perbuatan orang orang yang ingin membunuh karakter Anies menggoreng mencari pembenaran atas penganugerahan tersebut berarti Anies telah kafir, telah ingkar dari agamanya.

Inilah finah yang amat keji yang dialamatkan ke Anies apalagi bila ini disampakankan oleh saudara sesama umat Islam. Sangat disayangkan fitnah ini dilakukan oleh saudara seakidah sesama umat Islam yang berpotensi memecah belah umat Islam dan kepada mereka lebih tepat disebut kaum munafikun.

Tidak cukup sampai di situ, gorengan mereka menjuluki Anies dan umat Islam pada umumnya dengan sebutan kadrun (kadal gurun) serta menuduh Anies melakukan pratek politik indentitas, pecatan meteri, gubernur yang gagal, serta telah kafir dan lain lainnya akan terus mereka lakukan karena ketakutannya mereka akan kebangkitan bangsa Indonesia khususnya umat Islam dari penjajahan modern.

Bagi mereka Anies akan bebas dari segala tuduhan negative atau pembunuhan karakter bila dia mau berdiam diri di rumah saja, bahkan mungkin mereka bersedia memberikan rumah berhiasan emas permata bila Anies mau jadi penonton saja, berdiam diri atas apapun yang terjadi pada bangsa dan negara Indonesia.

Jakarta Senin 02 Januari 2023.
Segala kekurangan dan kesalah berasal dari saya, hanya Allah SWT pemilik kesempurnaan

Oleh: Laksma Purn Ir. Fitri Hadi S, MAP, Analis Kebijakan Publik

Pos terkait