Di Tahun Politik: Kebersamaan Kunci Keberhasilan Bangsa Indonesia

RIAU – Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Riau menggelar acara Dialog Kebangsaan Lintas agama, budaya, dan organisasi bersama Ketua Majelis Syuro PKS Dr. Salim Segaf Aljufri di Pekanbaru (Minggu, 6/11/2022). Acara ini adalah rangkaian Program Dr. Salim Menyapa Indonesia di Provinsi Riau 5-8 November 2022.

Hadir para tokoh lintas agama dari MUI, DDII, FKUB, para pejabat publik legislatif dan eksekutif, pimpinan dan pengurus ormas, organisasi sosial, perempuan, dan pemuda serta tokoh pengusaha.

Bacaan Lainnya

Dr. Salim dalam Orasi Kebangsaannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada para tokoh yang hadir dan kesediaan berdialog dengan PKS untuk mengokohkan titik temu dan ikatan kebangsaan. PKS terus mengajak berbagai elemen bangsa untuk bergandengan tangan, membangun kebersamaan dan kolaborasi untuk kemajuan bangsa.

“Kemajemukan bangsa Indonesia ini luar biasa. Ada banyak perbedaan bangsa kita. 17.508 pulau, 1300 suku bangsa, 715 bahasa, 6 agama resmi. Tapi diantara banyaknya perbedaan itu kita memilih untuk bersatu dan terus mengupayakan titik temu kebangsaan hingga kita bisa bertahan sampai hari ini,” ungkap Dr. Salim.

Menteri Sosial RI 2009-2014 ini menyampaikan tiga pesan kebangsaan. “Pesan bersama, kita semua pasti siap mencintai NKRI. Pesan kedua, kita semua juga pasti siap menjaga dan membela NKRI. Dan pesan ketiga, kita harus siap berkolaborasi untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Menurut Dr. Salim berbuat untuk negeri ini pasti tidak akan berkesudahan sebagaimana menjadi bangsa Indonesia adalah proses yang panjang, being Indonesia is never ending proces. “Kalau bukan kita siapa lagi yang akan mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa,” tandasnya.

Ketua Persatuan Ulama Internasional ini melihat Indonesia punya potensi luar biasa, namun sayangnya belum bisa dikelola dengan baik. Kita masih jadi negara berkembang. Kita juga masih kalah bersaing dengan negara-negara di dunia. “Maka tugas kita membangun martabat bangsa sehingga diperhitungkan oleh bangsa-bangsa di dunia,” katanya.

Sebaliknya, lanjut Dr. Salim, kita punya prasyarat dan peluang untuk menjadi bangsa maju. Sumber daya alam kita melimpah, SDM kita melimpah dan semakin baik kualitasnya. Hal ini masih ditambah karakter bangsa kita juga luar biasa. Kita punya local wisdom yang dahsyat : santun, pemaaf, menghormati orang lain, solider, gotong royong. Ini bisa menjadi modal kemajuan bangsa di tangan pemimpin yang tulus.

“Tugas pemimpin untuk benar-benar melayani rakyat. Dengan karakter kebaikan bangsa Indonesia tersebut, memimpin bangsa ini tidak lah sulit. Yang diperlukan perhatian dan pelayanan yang tulus sehingga rakyat benar-benar sejahtera,” tandasnya.

Pemimpin yang tulus, lanjut Dr. Salim, pasti berusaha menyatukan bangsanya, bukan yang membiarkan keterbelahan apalagi yang membangun narasi pecah belah. Kita butuh persatuan dan kesatuan. Bangsa ini terlalu besar untuk dikelola oleh satu dua kelompok saja. “Kebersamaan adalah kunci keberhasilan bangsa,” pungkas Dr. Salim.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *