Sebagai Pengusaha Start-Up yang sukses, A. Ikram Rifqi sedang melangkah maju untuk menciptakan gebrakan baru di dunia kepemimpinan mahasiswa. Pencalonannya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) adalah langkah berani yang mencerminkan bukan hanya keterlibatannya dalam dunia kewirausahaan dan inovasi, tetapi juga komitmen kuatnya terhadap perubahan positif dalam organisasi mahasiswa.
Mengukir Keberhasilan dalam Membangun Start-Up:
Pada tahun 2017, Ikram dan timnya merintis Jago Preventif, sebuah start-up edukasi kesehatan yang telah menciptakan gelombang perubahan dalam penyampaian informasi kesehatan di Indonesia. Jago Preventif bukan sekadar proyek bisnis; ini adalah kolaborasi inovatif antara edukasi, teknologi, dan isu-isu kesehatan masyarakat. Keberhasilan mereka terbukti saat mereka aktif terlibat dalam menanggapi isu-isu kesehatan yang mendesak, terutama selama pandemi COVID-19.
Relawan Jago Preventif yang tersebar di seluruh Indonesia bukan hanya menjadi penyampai informasi, melainkan juga agen perubahan di tingkat masyarakat. Kolaborasi start-up ini dengan pemerintah dalam mengakselerasi sosialisasi pencegahan COVID-19, baik daring maupun luring, meraih penghargaan sebagai TOP 21 Inovasi Terbaik Pelayanan Publik Tahun 2020 dari Kemenpan-RB. Ini membuktikan bahwa start-up bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang memberikan dampak positif pada masyarakat.
Namun, CEO muda ini tidak berhenti di sana. Keberhasilannya dalam mengelola start-up tidak hanya berfokus pada kesehatan, tetapi juga merambah ke sektor pertanian dengan pendirian Vestanesia. Melalui start-up ini, Ia dan timnya berupaya memberdayakan petani untuk mencapai kesejahteraan melalui penerapan teknologi dan praktik pertanian berkelanjutan.
Vestanesia tidak hanya menggabungkan inovasi dan teknologi dalam praktik pertanian, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas dan hasil panen petani. Dengan misi yang kuat untuk menciptakan dampak positif pada ekonomi lokal, Vestanesia menjadi proyek yang mencerminkan komitmen Ikram terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Keberhasilan Ikram dalam membangun start-up tidak hanya mencerminkan kecerdasan dan kreativitasnya, tetapi juga kemampuannya untuk menggabungkan ide dengan tindakan nyata. Jago Preventif dan Vestanesia bukan hanya proyek-proyek di atas kertas, melainkan implementasi dari gagasan-gagasan inovatif yang membawa perubahan positif di tengah-tengah masyarakat.
Sosok Pemimpin di Sulawesi Selatan dan Barat
Sebagai sosok pemimpin berpengalaman di Badko HMI Sulselbar, Ikram dipercayakan sebagai nahkoda untuk satu masa kepemimpinan. Fokus utamanya adalah menggerakkan kader untuk mengejar pendidikan tinggi, menciptakan insan akademis yang mumpuni, sejalan dengan visi dan misi HMI. Kepemimpinan Ikram mencerminkan usahanya membangun ekosistem digital dalam keorganisasian HMI, mengatasi kesenjangan teknologi di antara kader. Ia juga aktif berkolaborasi dengan pihak eksternal yang berbagi visi untuk membangun Indonesia yang adil dan makmur.
Kesuksesan kepemimpinan Ikram ditandai dengan partisipasi aktif kader, mulai dari tingkat komisariat hingga cabang. Pendekatan partisipatif ini menciptakan lingkungan yang produktif dan inklusif. Ikram yakin bahwa keterlibatan aktif kader dalam kegiatan dan kolaborasi positif dengan pihak eksternal dapat mempercepat peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan dampak nyata dalam keorganisasian HMI.
Proyeksi dalam Dunia Kepemimpinan Mahasiswa:
Perannya sebagai inovator muda yang visioner, organisatoris handal, serta tokoh politik di Sulselbar, Ia memberanikan diri memasuki dunia kepemimpinan mahasiswa di tingkat yang lebih tinggi dengan membawa visi berkelanjutan ke PB HMI. Visinya, “HMI Action Onward: Transformasi HMI menuju Political Engagement,” mencerminkan tekadnya untuk membawa HMI ke tingkat yang lebih tinggi, lebih terlibat secara politik, dan lebih relevan dengan tuntutan zaman.
Melalui misi berbasis disiplin keilmuan, pendampingan beasiswa, pembangunan ekosistem digital, dan penciptaan ekosistem entrepreneur berbasis masyarakat, Ikram berkomitmen untuk membawa perubahan nyata dalam kehidupan mahasiswa dan masyarakat. Dengan pengalaman dan keberhasilannya dalam mengelola start-up, ia membawa perspektif yang segar dan solusi inovatif ke dunia kepemimpinan mahasiswa.
Menyinergikan Dunia Start-Up dan Mahasiswa:
Pencalonan Ikram tidak hanya tentang memindahkan karirnya dari dunia start-up ke dunia mahasiswa, melainkan juga tentang menyinergikan keberhasilannya dalam membangun start-up dengan kebutuhan dan aspirasi mahasiswa. Ia membawa konsep manajemen yang efektif, kreativitas, dan semangat kewirausahaan ke kepemimpinan mahasiswa, merancang program-program prioritas yang mencerminkan keberhasilannya dalam mengelola proyek-proyek start-up yang kompleks.
Salah satu poin penting dalam platformnya adalah pengelolaan manajemen organisasi yang efisien. Dengan latar belakangnya dalam mengelola start-up, Ikram memahami betapa pentingnya tata kelola yang baik dalam mencapai tujuan organisasi. Ini mencakup alokasi sumber daya yang tepat, perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan yang efektif, aspek-aspek yang ia terapkan dengan sukses dalam pengelolaan start-upnya.
Salah satu program prioritasnya, yaitu menciptakan ekosistem entrepreneur berbasis masyarakat, menunjukkan komitmen Ikram terhadap pengembangan keterampilan dan kepemimpinan mahasiswa di luar lingkungan akademis. Melalui pendekatan ini, ia tidak hanya ingin mencetak lulusan yang cerdas secara akademis, tetapi juga mahasiswa yang memiliki kemampuan berwirausaha yang kuat, siap menghadapi tantangan dunia nyata.
Pengelolaan manajemen organisasi yang efektif dan efisien menjadi salah satu fokus utama Ikram. Dengan latar belakangnya dalam mengelola start-up, ia membawa pemahaman yang mendalam akan pentingnya tata kelola yang baik dalam mencapai tujuan organisasi. Ini juga mencerminkan komitmennya untuk menjadikan HMI sebagai organisasi yang tangguh dan responsif terhadap perubahan zaman.
Ikram mengajak seluruh mahasiswa HMI untuk aktif berpartisipasi dalam perubahan yang diusungnya. Melalui program-program prioritasnya, ia tidak hanya menawarkan ide dan rencana, tetapi juga sebuah undangan untuk bersama-sama mewujudkannya. Dengan memanfaatkan keberagaman dan potensi mahasiswa HMI di seluruh Indonesia, ia yakin bahwa perubahan yang diinginkan dapat dicapai.