JAKARTA – Korpus Brigade Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (GPI) meminta dengan sangat agar kasus penembakan di Gunung Botak Pulau Buru, Maluku diusut tuntas hingga terang-benderang. Penembakan tersebut diduga dilakukan oleh Oknum Brimob berinisial AB terhadap salah seorang warga yang sedang berada di lokasi.
“Kami minta secara tegas agar kasus penembakan di Gunung Botak diusut tuntas. Dan pihak-pihak yang menghalangi kasus tersebut agar dicopot dari jabatannya,” kata Komandan Korpus Brigade PP GPI, Irwan A.H.M. dalam keterangan persnya yang diterima BelaRakyat.com, Minggu (7/8/22).
Irwan menambahkan, penembakan tanpa alasan yang jelas merupakan tindakan yang memenuhi unsur pidana karena menghilangkan nyawa seseorang dengan sengaja. Sehingga oknum Brimob tersebut dapat ditahan dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Tangkap dan penjarakan oknum Brimob tersebut,” tegasnya.
Kronologi Penembakan
Brigpol AB, oknum anggora Brimob Kabupaten Buru mengamuk dan menembaki warga di kawasan tambang emas Gunung Botak.
Peritiwa tersebut menewaskan seorang warga yang bernama Made Nurlatu (49). Di tubuh korban, ditemukan luka tembak di paha, pinggang, dan kepala.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (29/1/2022) sekitar pukul 15.00 WIT.
Saat itu Brigpol AB, anggota Kompi III Pelopor Yon A Namlea datang ke kawasan tambang emas Gunung Botak.
Ia kemudian terlibat adu mulut dengan korban tekait lahan kolam tambang di kawasan Gunung Botak.
Saat ketegangan memuncak, Brigpol AB langsung pergi mengambil senjata miliknya. Ia kemudian menembaki korban hingga tersungkur.
Oknum Brimob itu juga menembaki sejumlah warga yang hendak mendatangi lokasi kejadian. Mengetahui itu, warga memilih melarikan diri.
Jenazah korban dievakusi setelah Brigpol AB pergi
Seorang saksi mata, Wider Nurlatu menggaku menyaksikan adu mulut antara penambang dengan pelaku.
Di tengah perdebatan, oknum Brimob itu mengambil senjata laras panjangnya dan langsung mengeluarkan tembakan.
“Ambil senjata langsung direntet, ibu-ibu lari tutup kepala,” ujarnya, Sabtu sore, dikutip dari Tribun Ambon.
Wider mengatakan salah satu paritan di Gunung Botak dibekingii oknum Brimob.
“Awal kejadiannya begini, terkait dengan paritan milik Toni Batuwael, yang dibeking oleh oknum brimob dari Kompi 3 Yon A Pelopor Namlea, bernama Brigpol Andreas Batuwael, masalah dengan Andi Latbual, terkait dengan aktivitas kodok-kodok. Lalu oknum Brimob itu bilang, memangnya orang Buru sapa yang bisa larang, saya langsung tembak di sini,” kata saksi mata, Wuder Nurlatu saat dikonfirmasi TribunAmbon.com di lokasi, Sabtu sore.
Tokoh adat, Mede Nurlatu yang saat itu sedang membersihkan talang kemudian ditembak oleh oknum Brimob.
Mendengar bunyi tembakan, para penambang langsung berlarian meninggalkan lokasi penambangan.
Warga baru berhasil membawa jenazah korban, setelah Brigpol AB pergi dari lokasi kejadian usai menembaki korban.