Bisakah Para Capres Berhenti Mendongengi Rakyat?

Rakyat saat ini, maksud saya rakyat dengan penghasilan minim, yang merundungi pikiran mereka ialah apakah bisa makan besok, apakah bisa membayar biaya kontrakan rumah bulan depan, apakah bisa membayar tagihan SPP anak dan jajannya sekalian.

Sementara rakyat bergulat dengan keprihatinan hidup yang semakin susah, para bakal capres semakin genit dan norak memamerkan citra mereka. Ada yang tiap hari muncul di media sosial, baik oleh buzzers klandestein piaran mereka atau juga di media konvensional yang mereka bayar melalui jalur tak resmi.

Mereka semua pada umumnya para bakal capres ini (bacapres), sedikit pun tanpa rasa bersalah, mendongengi rakyat dengan aneka macam cerita tentang pribadi mereka. Sentuhan komunikasi para bacapres ini terhadap rakyat, bukan sentuhan kebijakan yang merakyat dan memiliki signifikansi perubahan nasib rakyat. Ibarat istilah sekarang, semua hanya gimmick dan kepalsuan citra belaka. Yang ditonjolkan hanyalah pesona diri mereka yang palsu itu semata kepada rakyat sebagai dongeng yang diharapkan sebagai bahan perbincangan grup WA dan warung kopi, saat sesama rakyat capek menghadapi hidup yang semakin berat.

Untung ini soalnya politik praktik. Bukan persoalan agama. Kalau ditarik kepada persoalan agama, dongeng yang diproduksi para bacapres ini, pastilah dimurkai oleh Yang Maha Kuasa. Karena telah menipu rakyat pada umumnya. Tapi lagi-lagi ini kan memang politik praktis, yang hakikat kenyataannya memang boongan semua. Salah kita juga mau diboongin oleh mereka.

~ Bang SED

Pos terkait