JAKARTA – Koordinator Pusat BEM Kristiani Seluruh Indonesia (KSI), Charles Gilbert menyayangkan sikap beberapa kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang tidak menghadiri kegiatan retreat di Magelang.
Keputusan para kepala daerah tersebut untuk tidak hadir menunjukkan bahwa, mereka lebih mengutamakan kepatuhan terhadap instruksi Ketua Umum partai dibandingkan dengan sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat luas.
“Ketidakhadiran kepala daerah dari PDIP dalam retreat di Magelang mencerminkan bagaimana mereka lebih menghargai perintah politik daripada koordinasi strategis yang seharusnya dilakukan demi kepentingan rakyat. Ini tentu menjadi catatan penting bagi publik dalam menilai kepemimpinan di daerah,” beber Charles. Sabtu, (22/2/2025).
BEM Kristiani Seluruh Indonesia menilai bahwa, retreat semacam ini merupakan momentum penting bagi para pemimpin daerah untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dalam menyelaraskan kebijakan dan program pembangunan.
“Oleh karena itu, sikap kepala daerah yang lebih mengutamakan loyalitas terhadap partai dibandingkan dengan keterlibatan dalam agenda yang menyangkut kepentingan masyarakat luas sangat disayangkan,” sambungnya.
Sebagai elemen mahasiswa yang peduli terhadap kepemimpinan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, BEM Kristiani Seluruh Indonesia mendorong kepala daerah agar lebih mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan politik sempit.
“Sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah harus menjadi prioritas dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah Indonesia,” tutup Charles. (ari)
