JAKARTA – Perkumpulan Sepak Bola Indonesia Gawang (Persigawa) mendapatkan kehormatan besar dengan kedatangan Pengurus Pusat Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) dengan membagikan 20 bola secara cuma-cuma alias gratis pada tim sepak bola putri Persigawa. Pada kesempatan itu dihadir pula oleh sejumlah legenda pemain dan pelatih Timnas Sepak Bola Wanita Muhardi.
Kegiatan sosial ASBWI itu digelar dalam rangkat memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) dirayakan tiap tahun yang jatuh tanggal 8 bulan Maret. Aksi charity (amal) ASBWI itu dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Rawamangun, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
“Pada kesempatan ini, saya secara khusus mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua ASBWI DKI Jakarta Bang Adi, wabil khusus ke pengurus ASBWI pusat dan teristimewa kepada Bang Aldi Yosafat sudah datang dan memilih Persigawa sebagai SSB (Sekolah Sepak Bola) yang berhak mendapatkan bantuan ini. Teristimewa karena pilihannya jatuh ke Persigawa. Ini sebuah kehormatan besar bagi kami dan ini tak terlupakan,” jelas Ketua Umum (Ketum) Persigawa Habibie Mahabbah usai acara yang didampingi Founder Persigawa Al Ajri, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
Habibie yang juga Tenaga Ahli (TA) DPR RI ini menyampaikan, aksi amal ASBWI yang bertepatan Hari Perempuan Internasional itu menjadi sebuah kehormatan besar bagi Persigawa. Habibie menyebut, kedatangan pengurus ASBWI tersebut bisa dijadikan momentum untuk terus mengembakan bakat-bakat putra-putri Indonesia di bidang sepak bola.
“Ini barang langka, dan tidak semua mendapatkan kesempatan seperti ini. Dan kita di Persigawa akan menjadikan ini momentum untuk terus dan terus mendidik bakat-bakat yang ada dari anak-anak kita, khususnya sepak bola wanita di Persigawa,” terang Sekjen DPP Pemuda LIRA ini.
Pada sambutannya, Habibie menjelaskan, sepak bola wanita mendapatkan tatangan tersendiri saat ini. Di antaranya, banyaknya sejumlah anggapan dari masyarakat bahwa remaja wanita tak pantas menjadi pemain olahraga sepak bola yang mayoritas dimainkan oleh kaum pria.
“Anggapan seperti itu salah. Saat ini hampir semua olahraga sudah dimainkan oleh para wanita. Hanya saja, bibit pemain sepak bola wanita sangat terbatas karena anggapan-anggapan yang perlu kita luruskan. Contoh, kalau wanita main bola kaya laki-laki, sehingga kita di Persigawa mengambil kebijakan semua pemain bola wanitanya tidak boleh memiliki rambut pendek. Selain itu, pemain sepak bola wanita jika ingin bertanding, kita sarankan berdandan dulu,” papar Habibie.
“Coba lihat pemain sepak bola wanita yang ada di Eropa sana, cantik-cantik. Kita di Persigawa, selain menunjukan skill (kemampuan mengola bola), kita ingin memperlihatkan sosok feminin dalam sepak bola. Jangan tipe sepak bola pria yang kita dicontoh, sering berbenturan dan terkesan kurang elok. Kita tidak, kita ingin memperlihatkan seni ‘ngolah’ bola oleh wanita-wanita cantik. Sehingga sifat feminis tetap menonjol,” tutup Habibie.
Berita selengkapnya ada di halaman berikutnya: