JAKARTA – Aktifis yang berasal dari Kabupaten Muna Barat, Alkindi turut menyoroti atas banyaknya keluhan masyarakat Kabupaten Muna Barat terkait kerusakan jalan yang begitu cepat pasca pembangunan atau pengaspalan yang terjadi selama ini.
Menurut Mahasiswa Pascasarjana Universitas Nasional ini, pembangunan tanpa dipimpin oleh visi misi yang jelas, ibarat kapal tanpa nahkoda, yang akan tenggelam karena diterjang gelombang atau badai. Yang menjadi pertanyaan terus menerus adalah mengapa jalan di Muna Barat terus rusak meskipun telah dibangun beberapa kali?
“Sebenarnya ini merupakan pertanyaan yang terus melekat dalam sanubari masyarakat. Olehnya itu, sebagai generasi muda Muna Barat saya mengkritik pemerintahan sebelum adanya PJ Bupati Muna Barat (Dr. Bahri). Pengaspalan yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya diduga melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme,” tegas alumnus Universitas Haluoleo ini, Minggu (7/5/23).
Mengapa demikian? Karena pengaspalan yang terjadi dalam pemerintahan sebelumnya pihaknya menduga adanya kongkalingkong antara oknum pemerintah dengan oknum DPRD Muna Barat karena pengaspalan yang menelan anggaran miliaran rupiah cepat hancur seperti bubur.
“Rusaknya jalan-jalan di Muna Barat. Saya menduga kurang berjalanya fungsi pengawasan yang dilakukan DPRD Muna Barat selama ini, misalnya jenis Aspal yang dipakai, Panjang Jalan, ketebalan jalan, dan lebar jalan yang dibangun, sebenarnya ini merupakan kewajiban Anggota DPRD untuk mengecek sebagai panyambung lidah aspirasi masyarakat Muna Barat,” sambung mantan Sekjen Mahasiswa Ilmu Politik UHO 2018.
Tidak bertahanya jalan-jalan di masa pemerintahan sebelumnya, ungkapnya, karena diduga fungsi pengawasan yang dilakukan oleh DPRD Muna Barat tidak berjalan dengan baik. Bayangkan aspirasi yang dipercayakan kepada DPRD dijanjikan sebuah keindahan ibarat emas dan berlian, tetapi sebaliknya malah masyarakat ibarat menunggang kuda dan mata kuda tersebut tertutup serta berlari tanpa arah.
Kini telah memasuki pesta demokrasi, masyarakat kembali dijanjikan dengan berlian dan emas permata, semoga masyarakat Muna Barat menjadi catatan kritis terhadap oknum-oknum DPRD yang tidak menjalankan fungsinya sebagai mana mestinya.
“Bayangkan Anggaran Miliaran Pembangunan jalan selama ini rusak dan hancur begitu saja dan DPRD ibarat menutup mata sebagai lembaga pengawas mestinya menjalankan fungsinya bukan diam seribu bahasa,” sambung Alkindi
Sebagai penutup, pihaknya sebagai genarasi muda sangat setuju dengan program yang dijalankan PJ Bupati Muna Barat saat ini ada pembangunan skala prioritas terutama perbaikan pelayanan seperti pembangunan perkantoran. PJ Bupati Muna barat meminta langsung kepada masyarakat agar diawasi pembangunan tersebut agar tidak terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme.