Pemilihan Puteri Batik Jawa Barat 2025 Digelar di Pollux Mall Cikarang, Cetak Duta Muda Wastra Nusantara

BEKASI — Panggung budaya kembali menyala di Pollux Mall Cikarang, Minggu (16/11/2025), ketika Pemilihan Puteri Batik Jawa Barat 2025 resmi digelar sebagai bagian dari rangkaian kompetisi nasional Puteri Batik Indonesia. Gelaran ini tidak hanya mengusung misi kecantikan, tetapi juga membawa amanat konstitusi, sebagaimana tertulis dalam Pasal 32 UUD 1945 dan dipertegas melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, bahwa warisan budaya harus dijaga, dilestarikan, dan dimajukan untuk kehidupan bangsa yang beradab.

Ajang ini hadir sebagai medan persemaian generasi muda Jawa Barat agar tidak hanya mengenakan batik sebagai busana, tetapi memahami narasi, sejarah, dan filsafat yang bernaung pada setiap gores malam di atas selembar kain. Gelaran ini menjadi ruang kreatif untuk memastikan batik tidak redup oleh gemuruh mode global yang kian cepat berganti.

Tahun ini, kompetisi dijurikan oleh Alona Hu, Runner Up Puteri Batik Indonesia 2024, seorang remaja yang pernah menapaki fase hidup penuh tantangan, dan kini tumbuh sebagai simbol keberanian serta diplomasi budaya anak negeri. Ia saat ini menjabat sebagai Duta Batik Jawa Barat dan hadir membawa napas segar bagi regenerasi pelestari wastra.

“Tiap helai batik adalah kalimat panjang peradaban Nusantara. Ketika anak muda memakainya, sesungguhnya mereka sedang membawa identitas bangsa di pundaknya. Jawa Barat harus menjadi provinsi terdepan dalam diplomasi batik yang berkelas, membanggakan, dan menguatkan ekonomi UMKM wastra,” tegas Alona Hu penuh keyakinan, sembari menegaskan bahwa kompetisi ini bukan panggung pamer rupa, melainkan panggung bangkitnya martabat budaya.

Ajang tahun ini membuka tiga kategori: A (Cilik 5–12 tahun), B (Remaja 13–18 tahun), dan C (Dewasa 19–29 tahun). Para finalis wajib memiliki etika, keterampilan komunikasi, kecintaan terhadap seni budaya, dan kemauan berkontribusi terhadap ekonomi kreatif.

Menurut Fitri Fadini, Panitia Penyelenggara sekaligus Regional Director Puteri Batik Jawa Barat, kompetisi ini dirancang sebagai wadah pembentukan karakter dan kompetensi.
“Puteri Batik Jawa Barat bukan hanya melahirkan pemenang, tetapi duta budaya yang mampu berbicara di forum nasional dan internasional. Kami menghadirkan pembinaan berupa masterclass wastra, public speaking kebudayaan, etika modeling, hingga diplomasi digital agar finalis mampu menjadi garda terdepan pelestarian batik,” ujarnya.

Fitri menambahkan bahwa ajang ini juga membuka kolaborasi dengan desainer batik, perajin, UMKM, pegiat pariwisata, komunitas budaya, hingga dunia pendidikan agar batik tidak hanya dirawat, tetapi juga dinaikkan derajat ekonominya melalui jejaring generasi muda visioner.

Sebagai salah satu dewan juri, Arsita Resmisari, desainer sekaligus Owners Arsita Batik & Craft, menegaskan bahwa batik bukan sekadar motif, tetapi doa yang disulam malam, nasihat yang ditenun warna, dan martabat yang diwariskan lintas generasi.
“Ketika kita memilih Puteri Batik, sejatinya kita sedang memilih penjaga ingatan kolektif bangsa. Wastra bukan hanya mode; ia adalah biografi tanah air,” tutur Arsita dengan suara religius budaya yang lembut namun tegas.

Ia melanjutkan, “Batik Jawa Barat harus berdiri tegak bukan hanya sebagai kebanggaan lokal, tetapi sebagai bahasa diplomasi Indonesia di mata dunia. Ajang seperti hari ini adalah jembatan sejarah agar warisan ini tidak punah di tikungan zaman.”

Dalam atmosfer penuh khidmat budaya, panitia mengumumkan para peraih gelar dan penghargaan:

🏆 Kategori A (Cilik)

Winner: Nashyafa Ozora Mentari

Runner Up 1: Alana Azzalea

Runner Up 2: Anet Mikhyla Putri

Favorit: Annisa Syahputri Ramadhani

Top Model: Maria Zeny

🏆 Kategori B (Remaja/Teen)

Winner: Raisyah Fadiah

Runner Up 1: Talita Purnama Dewi

Runner Up 2: Fahra Amelia Putri

Favorit: Rida Haliza

Top Model: Theodora Nadine Simanungkalit

🏆 Kategori C (Dewasa)

Winner: Rizkita Permata Zen

Runner Up 1: Suhaidah Winsyiam

Golden Ticket Handpicked: Oriza Sativa Shinta Heryanto

Selain struktur juara, ajang ini turut memberikan penghargaan khusus:
✨ Best Photogenic: Mikhayla Dittara Assyifa Anwar
✨ Runner Up 1 Cilik Puteri Batik Jawa Barat: Khaira Nadhifa
✨ Runner Up 2 Little Puteri Batik Jawa Barat: Pelangi Charine Pasaribu

Dewan juri tahun ini terdiri dari:

Keyla Alona Hu – Runner Up Puteri Batik Indonesia 2024, Founder Ratu Budaya Batik Indonesia, dan Ketua BAIK Jawa Barat.

Raisya Zahra Ramadhani – Miss Aura Muslimah, Putri Bhagasasi Photogenic.

Arsita Resmisari – Desainer & Owners Arsita Batik & Craft.

Bella & Aryadi – Makeup Artist.

Dengan berakhirnya penobatan para juara, cahaya batik kembali berkibar dari Cikarang menuju masa depan. Ajang Puteri Batik Jawa Barat 2025 menjadi bukti bahwa wastra tak hanya diwarisi, melainkan diperjuangkan, hingga kelak berkibar di panggung diplomasi dunia, membawa nama Jawa Barat dan Indonesia setinggi-tingginya.
(CP/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *