ENREKANG – Puluhan warga korban penggusuran PTPN XIV berdiskusi dengan Wakil Bupati Enrekang, Andi Tenri Liwang La Tinro yang didampingi jajarannya. Diskusi berlangsung di Posko Aliansi Masyarakat Massenrempulu (AMPU), Rabu, 17 September 2025.
Wakil Bupati mengakui jika pihaknya telah melakukan pertemuan bersama PTPN XIV melibatkan Forkopimda. “Kita sudah pertemuan dengan pihak PTPN membahas permasalahan ini. Banyak masukan dipertemuan terlengkap ada pihak kejaksaan, kepolisian juga TNI termasuk pertanahan. Penekanan untuk tidak merugikan masyarakat , dan telah sampaikan ke pihak PTPN XIV. “Kita sampaikan agar PTPN tidak menggusur lagi,” kata, Andi Tenri Liwang La Tinro.
Sementara, beberapa warga saat sesi diskusi berlangsung menyampaikan agar pemerintah tidak lagi memberikah lahannya ke PTPN XIV. “Kami hidup makan dari hasil tani kami. Tapi sekarang kami menderita karena PTPN menggusur semuanya. Kami tersiksa pak. Jangan lagi dikasi PTPN kebun kami,” kata Jani (70) warga korban penggusuran.
Hal sama dikeluhkan Sidik (60) korban penggusuran yang berharap agar pemerintah hadir memperjuangkan petani. “Ini tanah kami dari nenek kami sebelum Indonesia merdeka. Bukan tanah PTPN XIV. Pemerintah harus bela kami,” tegas Sidik.
Dialog yang juga dihadiri pihak kepolisian dan TNI ini, belum menemukan solusi penyelesaian konflik. Rahmawati Karim selaku pendamping menegaskan jika pemerintah yang punya kewajiban melindungi Hak Asasi Manusia. “Ini tanggung jawab pemerintah daerah melindungi hak hidup rakyat. Pemerintah daerah harus hadir bukan justru mundur ketika ada rakyat yang dirampas hak hidupnya,” tegas Rahma panggilan akrab Rahmawati Karim sebelum mengakhiri diskusi. (*)