Tingkatkan Keselamatan Nelayan Kecil di Lamongan, PPNS Latih Penerapan Teknologi LoRa

Screenshot

LAMONGAN – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PengMas) Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) melaksanakan pelatihan Penerapan Teknologi LoRa Berbasis Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Keselamatan Nelayan Kecil di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

Tim ini digawangi oleh dosen dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dan Universitas Kristen Petra Surabaya yang diketuai oleh Ristanti Akseptori, S.S., M.M., dengan anggota tim yaitu Yugowati Praharsi, Ph.D. dan Ir. Amelia, S.T., M.T., Ph.D. Kegiatan PengMas ini merupakan salah satu dari Tri Dharma dosen di Perguruan Tinggi.

Bacaan Lainnya

“Pelatihan ini merupakan kegiatan dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun 2025,” ujar Ristanti kepada media ini. Kamis, (02/10/2025) siang.

Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah (1) Memasang sensor air pada alat transmitter untuk mendeteksi kebocoran perahu, lalu mengirimkan datanya ke receiver untuk ditampilkan dalam website FORELITE, (2) Membuatkan sistem komunikasi dua arah antara darat ke laut dan laut ke darat melalui tombol emergency yang dapat digunakan oleh nelayan saat meminta bantuan dari darat. Selain itu, petugas dari darat dapat mengirimkan notifikasi tanda bahaya kepada nelayan jika cuaca buruk akan datang (3) Membuatkan sistem interface untuk menampilkan data receiver dari transmitter.

Transmitter akan mengirimkan data perahu yang sedang berlayar melalui LoRa kepada receiver. Receiver akan menerima data kemudian mengirimkan data tersebut melalui website FORELITE untuk ditampilkan melalui device di pos pantau menggunakan modem GSM, (4) Membuatkan aplikasi yang dapat digunakan untuk memonitor lebih dari satu transmitter yang dibawa nelayan agar mengetahui kondisi dan posisi secara real time menggunakan GPS yang sudah dipasang.

“Pelatihan ini diberikan berdasarkan hasil survei awal dengan melakukan wawancara bersama ketua rukun nelayan dan anggotanya di kantor rukun nelayan, desa KandangSemangkon, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan,” tambah Ristanti.

Melalui pelaksanaan pelatihan ini diharapkan akan bermanfaat untuk mengetahui posisi perahu nelayan dengan presisi melalui interface pos pantau yang telah dibuat secara real time sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses mengevakuasi saat terjadi kecelakaan di laut, menghubungkan sistem komunikasi dua arah dari darat ke laut dan dari laut ke darat, serta menurunkan angka korban kecelakaan di laut terutama terhadap nelayan kecil.

Pelatihan ini diikuti oleh 32 peserta berusia produktif yaitu 20-50 tahun, meliputi nelayan, pemilik kapal, dan pekerja galangan kapal. Peserta diberikan pre-test untuk mengukur pemahaman materi pelatihan. Berdasarkan hasil pre-test diperoleh bahwa 91% nelayan dapat memahami cara kerja alat keselamatan GPS berbasis LoRa dan Kecerdasan Buatan.

Materi yang diberikan adalah prosedur keselamatan nelayan, teknis mengoperasikan alat keselamatan menggunakan teknologi LoRa dan kecerdasan buatan, serta bagaimana sistem pertolongan yang diberikan dari alat tersebut dengan bekerjasama dengan pihak syahbandar di pos pantau.

“Seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan antusias karena mereka belum memiliki alat keselamatan yang sesuai dengan kebutuhan pada saat berlayar di laut. Alat yang ada seperti Vehicle Monitoring System (VMS) lebih untuk memantau kegiatan nelayan apakah mereka bekerja sesuai dengan batas berlayar yang diizinkan serta berapa hasil tangkapan nelayan untuk pertimbangan pajak penghasilan,” tutup Ristanti. (ari)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *