SURABAYA – Tantangan yang ada di masa depan bagi lulusan SMK dapat dihadapi jika memiliki suatu keterampilan. Keterampilan yang berkaitan dengan safety and maintenance engineering sangat dibutuhkan di dunia industry, oleh karena itu civitas akademika Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) mendukung untuk mengasah soft skill siswa SMKN 5 Surabaya terkait materi tersebut.
“Lulusan SMK itu siap kerja, maka sudah selayaknya memiliki keterampilan, terutama pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Salah satunya ya ini, keselamatan saat perawatan AC dan bagaimana memadamkan kebakaran dengan berbagai cara”, jelas Ketua Pengabdian Masyarakat, Priyo Agus Setiawan pada keterangannya. Senin, (30/1/2023).
Tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dr. Priyo Agus Setiawan, S.T., M.T. terdiri atas 6 dosen, 1 tenaga kependidikan (tendik) dan 2mahasiswa yang berkolaborasi untuk turut berkontribusi pada kegiatan ini. Adapun tujuannya tidak lain untuk memberi bekal pengetahuan serta keterampilan bagi siswa agar siap menghadapi tantangan dunia kerja di masa yang akan datang.
“Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan tanggal (03-04/11/23), dengan memberikan materi di kelas dan memberikan pendampingan praktek. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi menjadi 2 sesi,” ujarnya.
Hari pertama adalah materi keselamatan dan kesehatan kerja (safety), sedangkan hari kedua adalah maintenance air conditioning (AC). Pada hari 1 sebelum masuk ke materi inti, para peserta diberikan safety induction agar mengetahui kondisi bahaya di tempat kegiatan dan pengendaliannya.
“Materi safety disampaikan oleh tim safety yang terdiri atas 4 dosen dengan latar belakang pendidikan yang sesuai. Materi safety yang diberikan yaitu berperilaku yang aman pada saat maintenance AC dan edukasi mengenai bahaya kebakaran serta pemadamannya. Pemaparan materi di kelas diberikan oleh dosen yang telah memiliki sertifikasi sebelumnya, salah satunya adalah sertifikasi ahli kebakaran,” ungkap Priyo.
Setelah pemberian materi di kelas, selanjutnya diberikan pendampingan praktek pemadaman kebakaran menggunakan media karung goni dan alat pemadam api ringan (APAR).
Hal ini diberikan dengan alasan media karung goni adalah media yang paling mudah dan murah untuk didapatkan. Sedangkan untuk APAR adalah media pemadam kebakaran yang ringan untuk memadamkan awal mula terjadinya kebakaran.
“Hari kedua di kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan pemberian materi mengenai maintenance AC. Materi diberikan secara teori di kelas oleh dosen yang berpengalaman,” tambah dia.
Setelah mendapatkan materi di kelas, selanjutnya diberikan praktek pembersihan AC yang baik dan benar. Para siswa pun antusias mengikutinya.
“Harapannya dengan pemberian materi di kegiatan pengabdian masyarakat ini, siswa SMK semakin meningkat lagi kemampuan dan keterampilannya, sehingga bisa bersaing dengan lulusan lainnya,” tutup Priyo Agus.