Tidak Adanya Peringatan Dini Erupsi Semeru, KAWALI : Ini Menandakan Kegagalan Mitigasi Bencana

Jakarta – Sekitar pukul 15.00 sore di hari sabtu 4/12/21 gunung semeru erupsi mengeluarkan semburan awan panas, yang mengakibatkan warga sekitar panik berlarian menghindari awan panas tersebut.

Tampak terlihat anak kecil yang berlarian dalam suasana sekitar yang sudah cukup gelap tertutupi oleh awan panas dari erupsi gunung tsb, sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan, apa tidak ada peringatan sebelumnya? Apa tidak diberlakukan early warning system? Dalam saat-saat darurat seperti ini early warning system sangat penting dan diperlukan untuk menunjang mitigasi bencana demi keselamatan warga sekitar.

Wigyo Ketua DPW KAWALI Jawa timur menyampaikan, “Early warning system harus selalu aktif dan tersedia di setiap daerah yang rawan bencana seperti di desa sekitar gunung berapi, sebagai sensor yang dipasang di dekat seismometer yang akan berbunyi sebagai informasi bahwa ada peningkatan aktivitas/pergerakan besar gunung berapi.” Tutur Wigyo.

“Namun pada kejadian erupsi gunung semeru ini diketahui bahwa tidak ada peringatan atau pemberitahuan dini sebelumnya, maka sangat bahaya sekali bagi masyarakat sekitar. Sedangkan penjelasan dari Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM Eko lelono menyebutkan bahwa pada sekitar pukul 13.30 WIB terekam getaran banjir pada seismograf, tetapi tidak ada peringatan dini sampai sekitar pukul 15.00 WIB ketika masyarakat berhamburan panik saat erupsi terjadi.”

Ditempat terpisah, Fatmata Juliasyah (fati) Manager Advokasi dan Kampanye DPN KAWALI Menyapaikan kepada awak media, “tidak adanya peringatan/early warning system pada bencana alam ini menandakan kegagalan sistem mitigasi bencana.” Tegas Fati.

Fati menambahkan, “Dalam hal ini BMKG yang memiliki peranan untuk menyampaikan informasi dan peringatan dini kepada instansi, pihak terkait, dan masyarakat berkenaan dengan bencana akibat faktor geofisika pun dapat dikatakan gagal menjalani perananannya. Kegagalan sistem mitigasi bencana ini harus mendapat perhatian dari pemerintah pusat, karena ini menyangkut nyawa dan keselamatan masyarakat.” Jelas Fati.

(CP/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *