Ketua Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Acep Juandi, S.Pd (kanan) Bersama Ketua Umum Karang Taruna, G Budisatrio Djiwandono di sela-sela Temu Karya Nasional IX. Foto (dokumentasi Karang Taruna Kabupaten Bekasi).
JAKARTA ~ Dalam upaya menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045, Karang Taruna menggelar Temu Karya Nasional (TKN) ke-IX dengan semangat baru yang menekankan inovasi, kolaborasi, dan nilai-nilai transformatif kepemudaan. Acara prestisius ini digelar selama dua hari, 23–24 Agustus 2025, bertempat di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial Republik Indonesia. Hadir dalam momen strategis ini, Ketua Karang Taruna Provinsi Jawa Barat, Ahmad Taufik, S.Pd.I., MM, dan Ketua Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Acep Juandi, S.Pd, sebagai perwakilan tokoh kepemudaan daerah yang aktif membumikan nilai-nilai sosial.
Temu Karya Nasional ini mengusung tema “Karang Taruna Bersatu Menuju Indonesia Emas 2045”, sebuah seruan untuk menyatukan langkah pemuda-pemudi Indonesia dalam mengawal arah pembangunan bangsa yang berkelanjutan, adil, makmur dan inklusif. Momentum ini menjadi ajang konsolidasi nasional sekaligus ruang strategis untuk mendefinisikan ulang peran Karang Taruna di era modern yang penuh tantangan dan peluang.
Dalam forum ini, Karang Taruna resmi meluncurkan 8 Nilai Baru sebagai landasan gerak organisasi menuju era transformasi. Nilai-nilai tersebut yakni: Kepemudaan, Modern, Kerelawanan, Keperintisan, Solidaritas, Kearifan Lokal, Non Partisan, dan Berdampak. Delapan nilai ini menjadi jawaban atas dinamika sosial masa kini, sekaligus refleksi dari semangat gotong royong yang telah mengakar dalam budaya bangsa Indonesia.
“Karang Taruna bukan sekadar organisasi sosial, tapi merupakan nyala harapan bangsa,” tegas Ketua Umum Karang Taruna Indonesia, G Budisatrio Djiwandono, dalam pidatonya yang menggugah semangat para peserta. Ia menambahkan, selama api itu dijaga oleh para pemuda, maka cita-cita kesejahteraan dan keadilan sosial akan tetap menyala terang di seluruh penjuru Tanah Air.
Ketua Karang Taruna Provinsi Jawa Barat, Ahmad Taufik, S.Pd.I., MM, menyampaikan bahwa kehadiran Karang Taruna dalam forum nasional ini adalah bentuk keseriusan generasi muda untuk menjadi pionir perubahan sosial yang relevan dengan perkembangan zaman. “Kami ingin Karang Taruna menjadi inkubator kepemimpinan muda yang adaptif dan berdampak nyata, khususnya dalam menghadapi bonus demografi dan tantangan era digital,” ujar pria yang akrab disapa Topong kepada awak media, Minggu (24/08/2025).

Sementara itu, Acep Juandi, S.Pd, dari Kabupaten Bekasi menegaskan pentingnya mengangkat kearifan lokal dalam setiap program Karang Taruna. “Kita harus menjadi pelopor inovasi sosial berbasis budaya. Jangan sampai generasi muda tercerabut dari akar lokalitasnya. Justru di situlah letak kekuatan kita dalam menghadirkan solusi yang berkelanjutan,” Tutup pria yang akrab disapa Bung Leo.
Temu Karya Nasional ke-IX ini juga diisi dengan diskusi panel, pameran program unggulan daerah, hingga pelatihan kepemimpinan sosial berbasis teknologi. Para peserta lintas provinsi berdialog aktif merumuskan strategi baru dalam menjawab isu-isu krusial seperti kemiskinan, pengangguran muda, pemberdayaan ekonomi desa, hingga krisis lingkungan.
Dengan semangat “Bersatu Menuju Indonesia Emas 2045”, Karang Taruna menunjukkan bahwa regenerasi sosial harus dimulai dari pemuda yang memiliki visi, nilai, dan daya juang. Bukan hanya sebagai pengisi pembangunan, namun juga sebagai pelaku utama perubahan. Temu Karya Nasional ini menjadi bukti bahwa masa depan bangsa sedang dipersiapkan hari ini, oleh tangan-tangan muda yang penuh tekad dan cinta tanah air.
(CP/red)