Susah Fokus – Meneruskan Usaha Orang Tua

Assalamualaikum Pak DR Suharsono
Saya Iwan Setiadi. Umur 29 tahun. Tinggal di Kalimantan Timur. Pekerjaan saya, lagi mendapatkan tugas dari keluarga meneruskan usaha Bapak yang sudah tua di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sejatinya, usaha keluarga itu bagus. Manajemen perusahaan sudah berjalan sesuai rencana Bapak. Karena saya anak satu-satunya yang bisa meneruskan, maka Bapak-Ibu berharap saya bisa meneruskannya.

Bacaan Lainnya

Hanya saja, saya kurang minat dengan usaha orangtua itu. Karena tidak sesuai minat saya.

Usaha keluarga saya bergerak di bidang properti. Dan itu sudah sangat berkembang di Kalimantan.

Sementara saya punya minat lain, yakni usaha bergerak di bidang IT. Sesuai latar belakang pendidikan saya. Ingin sekali saya mengembangkan minat saya selama ini tapi Bapak khususnya tidak setuju.

Beliau berkata, sayang jika usaha yang sudah dijalankan puluhan tahun tak ada yang meneruskan. Dan saya diharapkan. Apalagi sudah berkembang.

Saya terus berusaha mencintai pekerjaan ini setulus hati. Dan lumayan berhasil meski ada keinginan bergerak di usaha sesuai minat. Namun, berjalan bulan terakhir ini saya jenuh. Dan kadang kehilangan konsentrasi, kurang bisa fokus.

Kadang saya mengerjakan roda perusahaan melompat lompat. Tidak fokus pada satu tujuan. Susah kena sasaran, target meleset. Sehingga target perusahaan beberapa bulan terakhir ini meleset terus. Tidak seperti biasanya. Karena Bapak sama sekali tidak turun tangan lagi membantu saya. Bapak sudah percaya penuh. Katanya, saya tidak bisa mandiri jika beliau tetap turun tangan.

Pertanyaannya, kenapa saya susah fokus dalam bekerja. Ada saja gangguan. Langkah-langkah apa yang harus saya lakukan untuk bisa fokus?

Pertanyaan kedua, apa karena minat saya tidak sesuai pekerjaan sekarang sehingga saya susah fokus?
Terimakasih atas jawabannya Pak DR Suharsono

Iwan, Balikpapan (081113**)

Jawaban:

Waalaikum salam ww.

Pak Iwan beruntung sekali punya orang tua berada, memiliki usaha properti yang berjalan bagus, sangat memikirkan masa depan anak satu-satunya. Banyak sekali orang seusia pak Iwan tidak seberuntung bapak. Sepatutnya bersyukur atas karunia kehidupan yang melimpah pada diri pak Iwan.

Dalam kehidupan, kita kadang-kadang tidak begitu menyukai pekerjaan kita. Padahal pekerjaan itu bagus buat kita dan orang lain. Suka karena biasa, dan cinta karena bermakna. Pak Iwan lama-lama akan suka usaha yang diwariskan orang tua. Dan, Insya Allah, juga akan mencintai usaha itu karena dapat membahagiakan orang tua dan memberikan manfaat bagi banyak orang.

Coba bayangkan, betapa bahagianya orang tua pak Iwan kalau usaha propertinya dapat berkembang. Dan betapa banyak orang-orang yang mendapat kebahagiaan dari usaha ini. Orang-orang yang membeli properti bapak. Orang-orang yang bekerja di kantor bapak. Tukang-tukang dan mandor yang bekerja di proyek bapak. Para supplier, vendor, dan pemasok barang-barang kebutuhan proyek bapak. Semuanya akan mendapatkan kehidupan dan kebahagiaan dari proyek proprti yang bapak pimpin. Usaha property bapak memberikan banyak kebahagiaan pada banyak orang. Kehidupan Pak Iwan akan lebih bermakna.

Mengenai pertanyaan pak Iwan, saya ingin memberikan beberapa saran.

Langkah-langkah apa supaya bisa fokus?

Mensyukuri atas pemberian usaha orang tua tanpa harus memulai dari nol. Kalau mulai dari awal, belum tentu seberhasil seperti sekarang. Bentuk syukur tersebut pak Iwan rasakan dalam hati, ucapkan dengan lisan, dan tunjukkan keseriusan dalam memimpin usaha. Keseriusan harus diniatkan dalam hati dan ditunjukkan dalam perilaku.

Mempelajari seluk beluk usaha properti supaya bapak memiliki ilmu dan kecakapan lebih dalam usaha ini. Lengkapi diri dengan kecakapan-kecakapan yang menunjang usaha ini. Kecakapan tentang pengelolaan proyek, pengelolaan SDM, pengelolaan keuangan, dsb. Ingat, kita bisa karena biasa. Pak Iwan lagi dipersiapkan untuk menjadi bos besar.

Karena pak Iwan berminat dalam bidang IT, bagaimana menimplementasikan IT dalam manajemen usaha properti. Kecakapan IT ini kan seperti Bahasa. Bisa diimplentasikan di berbagai bidang, termasuk usaha properti. Kalau pak Iwan dapat mengawinkan kecakapan IT dan usaha properti, bapak akan mendapatkan banyak keuntungan sekaligus. Membahagiakan orang tua, membahagiakan diri sendiri, dan membahagiakan orang-orang yang terlibat dalam usaha bapak.

Ada baiknya bapak ikut aktif dalam asosiasi pengusaha properti. Informasi-informasi terkini tentang perkembangan usaha properti banyak dibahas dalam asosiasi ini. Lebih bagus lagi kalau bapak ikut menjadi salah satu pengurusnya.

Kalau bapak selalu disibukkan dengan berbagai hal yang berhubungan dengan usaha properti, lama kelamaan pikiran bapak akan dipenuhi dengan hal-hal yang

berbau usaha properti. Kalau bapak sering memikirkannya, bapak akan melakukannya. Tentu saja melakukan apa yang dipikirkan. Kita akan berfokus pada hal-hal yang mendominasi pikiran kita.

Apakah minat yang tidak sesuai pekerjaan mengganggu fokus?

Mungkin ada benarnya, tapi bisa disesuaikan. Sousinya adalah menggabungkan minat dengan pekerjaan kita. Dalam kasus pak Iwan, ini sangat mungkin. Bapak bekerja di perusahaan sendiri. Apapun yang mau dilakukan terserah pemiliknya. Pak Iwan dapat mengelola usaha propertynya dengan berbasis IT. Mengelola keuangan berbasis IT. Mengelola SDM berbasis IT. Mengelola operasional usaha berbasis IT. Semuanya dapat dimasukkan unsur IT. Justru perusahaan-perusahaan yang tidak memasukkan unsur IT dalam pengelolaannya ketinggalan jaman. Semua usaha harus berbasis IT, kecakapan kekinian. Dan pak Iwan sangat berminat terhadapnya.

Demikian jawaban dan saran saya. Semoga ada yang dapat diterapkan sebagai solusi permasalahan yang dihadapi pak Iwan.
Ingat! Syukuri apa yang ada. Caranya? Mengembangkan usaha properti yang diwariskan orang tua.

Dan, mengimplementasikan peminatan dalam IT ke pengelolaan usaha properi.
Sukses untuk pak Iwan. []

[ Kali ini DR Suharsono memberi kesematan buat Anda sekalian yang ingin curhat, ada personalan hidup yg susah diselesaikan terkait keluarga, karir, bisnis, keuangan dll.

Daftar pertanyaan bisa dihubungi Nomor what’s App 081364923457

Catatan: identitas bisa disembunyikan dan jawabannya dimuat di belarakyat.com

Terimakasih

Cc: DR SUHARSONO, MM, MPd]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *