STIT Al Marhalah Al Ulya Bekasi Hadiri West Java Islamic Studies Conference (WJIC) Di Tasikmalaya

JAWA BARAT – Hari ini Rabu, 2 Febuari 2022 digelar West Java Islamic Studies Conference (WJIC-red), bertempat di Institut Agama Islam Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kegiatan yang dipimpin oleh KH. Bunyamin Ruhiat diselenggarakan oleh Kopertais Wilayah 2 Bandung dan dihadiri oleh seluruh Perguruan Tinggi Keislaman Swasta (PTKIS-red) se Jawa Barat, termasuk STIT Al Marhalah Al Ulya Bekasi.

Dosen STIT Almarhalah Al Ulya yang hadir adalah Dr.Aiz Muhajirin SH,MH, Dr Zamakhsari, Nabil Mag dan dosen senior Hadi Winarno.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam acara WJIC mengatakan bahwa PTKIS agar berkolaborasi untuk kemajuan masyarakat Jawa Barat khususnya. Dalam kondisi industri 4.0 dan 5.0 society, PTKIS harus bergerak dalam perspektif ISLAM AKTUAL, diartikan Islam moderat. Prof Mahmud mengartikan bahwa industri 4.0 sebagai penemuan memproduksi kebudayaan, Sedangakn 5.0 society sebagai kebudayaan memproduksi penemuan. Islam mengambil jalan tengah yang tidak blok ke kiri dan ke kanan, ke barat maupun ke timur namun Moderat, wasath dengan cara melihat aktualisasi dari konteks dan teks. PTKIS se-Jawa Barat dengan cara inilah bisa masuk sekaligus bermanfaat ke dalam masyarakat dan tidak melahirkan intoleransi yang berdampak pada keakraban warga negara.” Jelas Prof Mahmud.

Di lain hal, islam moderat harus disampaikan melalui kearifan lokal Jawa Barat, salah satunya konsep Silih Asuh, Silih Asih, Silih Asah dan Silih Mawangi. Selain itu Prof Mahmud mengatakan bahwa para dosen dalam menyampaikan gagasan, jangan melawan arah, kecuali dosen telah mempunyai kekuatan. Agar dosen mempunyai kekuatan adalah merupakan tugas PTKIS.Untuk itu PTKIS harus berkolaborasi agar para dosen berkualiatas.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati juga mengajak para dosen untuk mengkaji ulang tentang adanya stigma bahwa provinsi Jawa Barat adalah provinsi yang intoleran.

Sedangkan pesan KH. Bunyamin Ruhiat dalam acara yang sama “memberikan resep sukses dalam membangun PTKIS yaitu :
1. Biaya pendidikan harus murah agar terjangkau oleh masyarakat,

2. Memperdayakan para alumni untuk ikut berperan serta dalam memajukan pondok pesantren/ Institut Agama Islam Cipasung.
Dalam acara ini juga diadakan diskusi dalam pengelolaan journal yang dimiliki PTKIS, kerjasama Program Studi dan diakhiri penandatangan MoU dan MoA Antar Perguruan Tinggi Keagamaan Di Jawa Barat.” Pungkas KH. Bunyamin Ruhiat.

Dan diakhir acara dosen STIT Al Marhalah Ulya Bekasi juga mengunjungi beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Institut Agama Islam Cipasung, serta ditutup dengan ziarah ke makam KH.Ilyas Ruhiat yang berada di lingkungan pondok pesantren Cipasung.

(CP/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *