Soal Kursi Pijit Bupati Rokan Hilir, Ketua KNPI: Tidak Masalah daripada Main ke Delta SPA

PEKANBARU – Ribut-Ribut soal Anggaran Pengadaan Kursi Pijit bagi Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong dan Sulaiman membuat semua kalangan resah dan gelisah.

Ada yang berpendapat kebijakan itu keliru, namun ada juga beberapa pihak yang justru mendukung. Seperti yang disampaikan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, Larshen Yunus.

Menurut Larseh, kebijakan seperti itu mesti dilihat dari Kacamata yang lebih Konstruktif lagi. Agar tidak terjebak dalam fenomena sifat Latah alias Asal Bunyi (Asbun).

“Karena memang melihat situasi dan kondisi Geografis Kabupaten Rohil yang begitu luas, bergelombang dan jarak antara kecamatan satu dengan yang lain memakan waktu cukup lama,” kata Larsen di Padepokan Garuda Pancasila, Selasa (3/1/2023). Baginya, sudah sewajarnya Anggaran untuk pengadaan kursi pijit itu dilakukan.

Seperti Kecamatan Bagan Sinembah ke Kecamatan Bangko Pusako. Perjalanan dari Baganbatu ke Bagansiapiapi yang cukup melelahkan. Apalagi Mobil Dinas yang digunakan Bupati Rohil jenis Alphard seri terbaru.

Selain berwarna putih, mobil Alphard tersebut dianggap kurang tepat digunakan, merujuk kultur Jalanan di Daerah Kabupaten Rohil.

Ia berpendapat, agar Pemkab Rohil segera lakukan Pengadaan Mobil Dinas (Mobdin) Baru, tentunya harus dengan model atau jenis yang sesuai dilapangan, seperti Hummer maupun Rubicon.

“Bagi kami, terkait pengadaan Kursi Pijit itu sangat tepat! bahkan justru terlambat dilakukan Pengadaan. Bukan hanya Kursi Pijit saja, Pengadaan Mobil Dinas juga wajib ditunaikan. Kasihan bapak Bupati Epi Sintong dan bapak Wabup Leman. Pasti badan mereka Letih setelah seharian keliling Rohil,” ujar Larshen.

Ketua DPD KNPI tingkat Provinsi Termuda se-Indonesia itu menegaskan, hal itu sangat wajar dan jangan dipolitisir. Jangan dijadikan ajang untuk Mem-bully bapak Bupati dan Wabup. Seorang pemimpin mesti mendampatkan pelayanan yang jauh lebih enak daripada rakyatnya.

“Menurut kami, daripada Abangda Epi Sintong Main ke Mangga Besar, Mangga Dua atau Delta SPA, mendingan dibelikan kursi pijit. Kalau ke sana ntar dikira macam-macam. Selain biaya mahal, anggapan orang pasti aneh-aneh,” ungkap Larshen Yunus.

Ia pun mengajak, agar semua pihak mesti Istiqomah sebelum berkomentar terkait semangat pengawasan Masyarakat atas kinerja Pemimpinnya.

“Ayo Pemuda Riau, Bersatulah! Mari berbenah. Jangan Latah, hilangkan mental dan sikap Asal Bunyi (Asbun) Ayo kita Dukung Kinerja Bupati dan Wakil Bupati Rohil. Bang Epi Sintong dan Bang Leman itu orangnya Baik. Mari belajar berbaik sangka,” jelas Larshen yang juga jebolan Sekolah Vokasi Mediator dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Selanjutnya baca di halaman berikutnya:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *