BEKASI ~ Di dalam agama Islam air penting sebagai sarana ibadah. Air diperlukan untuk bersuci sebagai salah satu syarat sebelum menunaikan shalat yang merupakan ibadah pokok dalam ajaran Islam.
Berwudhu sebagai salah satu syarat sah salat dilakukan dengan cara membasahi atau mencuci bagian-bagian tertentu dari anggota badan dengan air bersih (suci dan menyucikan). Perintah berwudhu dan mandi junub dengan menggunakan air bersih terdapat dalam Al Qur’an surah Al-Maidah ayat 5-6.
Terkait hal tersebut, dalam memperingati Hari Lingkungan se-dunia yang jatuh tiap tanggal 5 Juni tiap tahunnya, Komunitas Relawan Save Kali Sadang, Villa Mutiara, Cibitung menggelar giat bersih-bersih sungai/kali Sadang pada Sabtu, (4/6/2022).
Dalam siaran persnya Ketua Relawan Save Kali Sadang, Khoirudin mengatakan, “giat bersih-bersih sungai/kali kami lakukan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya air sebagai sumber kehidupan. Di dalam Alqur’an banyak ayat yang membicarakan masalah air dan fungsinya di alam, misalnya tentang asal dan penopang kehidupan, daur hidrologi, sarana transportasi, dan sebagainya, bahkan surga dilukiskan sebagai kebun yang dialiri sungai-sungai yang jernih,” Jelas Khoirudin.
Khoirudin menambahkan, “Allah pun pernah mengazab umat-umat terdahulu yang ingkar dan melampaui batas dengan air sehingga menimbulkan kerusakan di muka bumi, antara lain umat Nabi Nuh, Fir’aun, kaum Saba’, dan umat-umat lainnya. Ayat-ayat tersebut mengisyaratkan bahwa air merupakan barang yang penting dan diperlukan, tetapi juga dapat menjadi sumber masalah dan bencana. Terlebih belakangan ini kali Sadang tercemar limbah pabrik yang dilakukan oleh oknum pabrik nakal di Kabupaten Bekasi, sehingga pada Selasa (1/6/2022) lalu PJ Bupati Bekasi, Dani Ramdhan beserta stakeholder terkait lainnya melakukan inspeksi mendadak (sidak-red) disini,” imbuhnya.
Saat bersamaan wakil Ketua Relawan Save Kali Sadang, Sukri Sulaiman menuturkan, “Kami menghimbau kepada masyarakat sekitar Villa Mutiara Cibitung agar tidak membuang sampah ke kali Sadang agar kelestarian lingkungan dapat terjaga dengan baik dan tidak terjadi banjir seperti lalu-lalu, dan semoga Pemkab Bekasi bisa sesegera mungkin melakukan normalisasi kali Sadang agar kami warga perumahan Villa Mutiara tidak terus terdampak banjir tiap musim penghujan,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Eko Jatmiko selaku founder BAMBU Foundation menambahkan, “selain giat bersih-bersih kali/sungai Sadang kami pun lakukan penanaman pohon di sepanjang daerah aliran sungai (DAS-red) agar tidak longsor dan kelestarian alam dapat selalu terjaga. Kegiatan ini kerja bareng BAMBU Foundation, Relawan Save Kali Sadang, serta turut dibantu personel DLH Kab. Bekasi wilayah III Bidang Kebersihan & Pengelolaan Persampahan.” Pungkas Eko Jatmiko.
(CP/red)