KOTA BEKASI — Pemerintah Kota Bekasi menorehkan langkah strategis dalam pembangunan daerah dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Mitra Patriot (Perseroda) dan PT Miju Darma Angkasa, Senin (8/12/2025). Penandatanganan berlangsung di Plaza Patriot Pemkot Bekasi dalam momentum apel pagi, menjadi saksi lahirnya harapan baru bagi wajah pariwisata kota ini.
Dengan nilai investasi mencapai Rp48 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), proyek Wisata Air Kalimalang dirancang untuk menumbuhkan denyut ekonomi lokal, memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta memperkokoh Pendapatan Asli Daerah (PAD). Langkah ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menegaskan pentingnya kemandirian fiskal dan penguatan ekonomi masyarakat.
Direktur Utama PT Mitra Patriot, David Rahardja, menyatakan bahwa pembangunan destinasi wisata ini merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat Bekasi yang selama ini memilih berlibur ke luar daerah. “Dengan hadirnya Wisata Air Kalimalang, kami ingin putaran ekonomi tetap tinggal di Bekasi. Masyarakat cukup berwisata di kota sendiri, menikmati pesona alam yang kini dipercantik untuk semua,” tegasnya, Senin (8/12/2025).
Proyek ini mencakup penataan bantaran sungai, pembangunan trotoar ramah UMKM, serta penyediaan wahana perahu wisata yang aman dan modern. Semua ditargetkan rampung pada Maret 2026 sebagai bagian dari pemenuhan hak warga atas ruang publik yang layak, sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
“Kami ingin menghadirkan ruang rekreasi yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi perekonomian rakyat. Wisata Air Kalimalang harus menjadi ruang kehidupan baru bagi warga,” tambah David, penuh optimisme.
Komisaris PT Miju Darma Angkasa menyampaikan bahwa progres pekerjaan telah berjalan dari wilayah MM hingga Lagoon, meliputi pembangunan dua dermaga, dua jembatan penyeberangan orang (JPO), sebuah jembatan umum, serta pengadaan beberapa kapal wisata yang akan disesuaikan dengan kebutuhan. Ini menunjukkan keseriusan dalam menyediakan infrastruktur bertaraf modern yang memenuhi unsur keselamatan, estetika, dan kenyamanan publik.
Dalam upaya menghadirkan standar terbaik, PT Miju Darma Angkasa telah melakukan riset banding ke beberapa negara seperti Cina, Uzbekistan, Singapura, hingga Belanda. Benchmarking tersebut bertujuan menyerap inspirasi pengelolaan wisata air kelas dunia yang bisa diadaptasi sesuai karakter Bekasi.
Aspek lingkungan menjadi titik tekan utama mengingat lokasi berada di bawah pengelolaan Perum Jasa Tirta (PJT). Prinsip pembangunan berkelanjutan yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dipegang teguh: tidak boleh ada limbah yang mencemari aliran air Kalimalang.
Seluruh fasilitas didesain berbasis energi listrik ramah lingkungan, mulai dari perahu hingga penerangan kawasan. Perencanaan dilakukan secara matang untuk menjaga kesucian air yang menjadi urat nadi kehidupan, agar pembangunan tidak hanya mengangkat estetika, tetapi juga menjaga ekosistem yang menjadi titipan generasi mendatang.
Pemerintah Kota Bekasi menegaskan bahwa Wisata Air Kalimalang merupakan tonggak transformasi kota, dari kota industri menjadi kota yang menawan hati, menghadirkan kebanggaan baru bagi warganya. Ekonomi tumbuh, UMKM bangkit, alam tetap terjaga, dan Bekasi bersinar sebagai destinasi yang tak kalah menawan dari kota-kota lain di Nusantara ini.
(CP/red)






