PKS Minta Presiden Jokowi Menekan Macron untuk Meminta Maaf dan Mencabut Ucapannya

JAKARTA – Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyebut sikap Presiden Perancis Emmauel Macron terhadap umat Islam dunia tidak bisa diterima karena telah menyayat hati.

゛Tindakan Marcon itu telah menyayat hati umat Islam di Indonesia dan Islam dunia. Apalagi dukungan Macron atas penistaan Nabi Muhammad SAW itu dilakukan saat umat Islam dunia sedang merayakan maulid Nabi Muhammad SAW,゛kata Habib Aboe pada Bela Rakyat, Ahad (1/11/2020).

Bacaan Lainnya

Habib Aboe menyampaikan, Marcon harus memahami kondisi belahan dunia, di mana bulan ini dirayakan maulid. Saat umat Islam banyak menjalankan kegiatan untuk mengingat dan mengagungkan Nabi Muhammad SAW.

゛Tentu sangat menyakitkan umat Islam jika di saat itu Nabinya dilecehkan oleh pihak lain,゛ujar Habib yang juga Ketua MKD DPR RI ini.

゛Tindakan Macron ini sangat membahayakan ketertiban dunia saat ini, karena sikap dia telah menyinggung 24% populasi dunia. Setidaknya ada 1,8 Milyar warga dunia yang beragama Islam tersakiti hatinya atas tindakan ini. Tentunya ini tidak baik untuk ketertiban dunia, karena akan mengancam adanya koflik sosial,゛tegasnya.

Untuk itu, Habib Aboe meminta Presiden Jokowi bertindak atas sikap Macron tersebut. Mengingat, apa yang telah dilakukan Macron bertentangan konstitusi Indonesia.

゛Presiden Jokowi harus terus menekan Macron agar meminta maaf dan mencabut ucapannya. Karena dalam amanah Undang-undang Dasar 1945 kita, salah satu tujuan negara Indonesia untuk menjaga ketertiban dunia. Oleh karena itu, kita harus berperan aktif dalam berkomunikasi pada persoalan ini, tidak berdiam melihat sikap Macron. Perlu diingat bahwa prinsip dasar politik luar negeri Indonesia yakni bebas aktif,゛jelas Habib Aboe.

゛Sikap tegas Presiden Jokowi sangat penting karena mewakili sebanyak 229 umat Islam di Indonesia. Dan Pak Presiden harus memahami suara hati masyarakat muslim Indonesia. Sudah banyak aspirasi dari MUI dan ormas, banyak pula Langkah pemboikotan yang dilakukan oleh rakyat. Tentu dari rentetan itu, sikap rakyat Indonesia ini harus diwakili oleh Presiden dalam kancah internasional,゛terangnya. (HMS)

Pos terkait