BEKASI ~ Kasus perundungan (bullying) yang menimpa seorang siswa kelas X SMKN 1 Cikarang Barat menuai perhatian luas masyarakat. Korban, yang mengalami cedera serius berupa patah rahang, telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Barat. Menanggapi insiden ini, Pj Lurah Telaga Asih, Damin, turun langsung mengunjungi rumah korban sebagai bentuk kepedulian aparatur negara terhadap warganya yang tengah tertimpa musibah.
Dalam kunjungannya, Damin menyampaikan rasa prihatin yang mendalam terhadap korban, AAI, serta keluarga. Ia menekankan pentingnya peran sekolah dalam menangani kasus tersebut secara tuntas dan menyeluruh. “Saya sudah berkomunikasi dengan media dan dinas terkait. Setelah mengetahui alamatnya, saya langsung berjanji mengunjungi korban hari ini,” ungkap Damin kepada awak media, Jum’at (19/9/2025).
Damin menginstruksikan kepada Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) Kelurahan untuk menindaklanjuti kasus ini dan memberikan pendampingan kepada keluarga korban. Ia juga berharap agar pihak sekolah turut menunjukkan empati dengan menjenguk korban serta memberi dukungan moral agar kondisi mentalnya segera pulih.
Lebih lanjut, Damin menegaskan bahwa penyelesaian kasus ini harus melibatkan komunikasi intensif antara pihak sekolah, orang tua korban, dan orang tua pelaku. Ia mendorong agar pihak sekolah melakukan pembinaan serta pengawasan ketat terhadap siswa. “Orang tua pelaku harus menyadari bahwa anaknya telah terbukti melakukan perundungan dan wajib bertanggung jawab,” tegasnya.
Sebagai pimpinan wilayah, Damin juga menekankan pentingnya keteladanan dari semua pihak, termasuk dirinya sendiri. Ia mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sosial, terutama dalam mengawasi perilaku anak-anak. “Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Namun, jika ini sudah menjadi ranah hukum, biarlah proses hukum berjalan,” imbuhnya.
Damin menyatakan, jika upaya musyawarah tidak berhasil dan pelaku tidak dapat dibina, maka proses hukum harus ditempuh demi keadilan dan pencegahan agar kasus serupa tidak terulang. Ia juga meminta agar anak-anak yang terlibat dibuatkan surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Ia turut menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan di sekolah, mulai dari wali kelas hingga kepala sekolah. “Evaluasi total sangat diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang. Kita sedang membina generasi penerus bangsa. Sekolah wajib melakukan perbaikan sistem pendidikan,” ujarnya.
Orang tua korban, Indra Prahasta, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Pj Lurah Damin. Ia juga menyerukan agar pihak sekolah dan Dinas Pendidikan meningkatkan pengawasan serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan siswa. “Saya minta keadilan agar ada efek jera bagi pelaku. Bullying ini bukan kasus sepele, sudah menjadi masalah nasional,” ujarnya.
Ia berharap aparat kepolisian dapat bertindak profesional dalam menangani kasus ini, demi perlindungan terhadap siswa lainnya di masa depan. Pungkas Indra Prahasta.
(CP/red)