JAKARTA – Pimpinan Komisi. X DPR RI mengapresiasi hasil panitia Turnamen tenis meja Anniversary 3rd PTM Mandiri Matraman, Jakarta Timur. Diharapkan ajang seperti ini banyak digelar untuk melahirkan bibit atlet tenis meja dari rakyat.
“Tadi saya baca beritanya. Ada turnamen tenis meja digelar. Saya bangga dengan kawan-kawan di PTM Mandiri, terus semangat. Saya sebagai pimpinan Komisi X DPR RI mengapresiasi dan berharap rakyat turun tangan menciptakan atlet profesional,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian pada wartawan, Rabu (14/8/2024).
Hetifah meminta PTM Mandiri terus melakukan pembinaan secara menyeluruh dengan melakukan pembibitan di usia dini. Bagi Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu, pembinaan olahraga di usia dini akan menghasilkan atlet yang bisa berlaga di Olimpiade.
“Saya berharap ke depan, dari berbagai cabang olahraga bisa jadi andalan di Olimpiade, termasuk tenis meja sehingga perlu pembinaan. Sehingga tak hanya bulutangkis saja andalan kita raih emas. Kaya kemarin, panjat tebing dan angkat besi bisa menyumbangkan emas. Sementara cabang bulutangkis kita diluar ekspedisi kita, sementara kita ini negara besar,” Hetifah.
Sementara itu, Ketua Panitia Andrian Prasetyo yang akrab disapa Sule ini menceritakan awal mula dibuatnya turnamen tersebut.
“Niat awalnya hanya lomba sederhana tapi ke sini-sini kita melihat. Khususnya semalam, kok ada anak usia 12 tahun lolos ke semifinal dan menang laga akhir sehingga kita perlu membuat turnamen serupa tahun berikutnya. Tahun depan persiapan lebih baik lagi,” saat dihubungi wartawan, Rabu (14/8/2024).
Sule setuju dengan Hetifah, pembinaan anak usia dini diperlukan untuk mengasah mental bertanding anak. Sule. Mengungkapkan, anaknya sendiri yang masih duduk di kelas 1 SD telah ikut latihan dasar tenis meja.
“Kita terus lakukan pembenahan manajemen di PTM Mandiri. Kita ini awalnya hanya komunitas saja tapi ke depan perlu berpikir panjang. Sapatau dari sini lahir atlet yang bisa menorehkan emas di Olimpiade. Aamin,” terang Sule.
Sebelumnya, Ketua PTM Mandiri Matraman Wahyudi yang juga Ketua RT setempat usai pertandingan digelar di RT 4/10, Kelurahan, Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur, Senin (13/8/2024) semalam.
Wahyudi yang akrab disapa Yudi ini adalah finalis pada kejuaraan tenis tersebut. Sayangnya, Yudi berpasangan dengan Ezra dikalahkan oleh pasangan Muhaimin-Ozan di partai puncak.
Di mana sebelumnya, Yudi-Ezra berhasil mengalahkan pasangan Tomo-Dio di babak semifinal. Sementara sang juara Muhaimin-Ozan memenangkan pertandingan dari pasangan Udin-Heri dengan skor 3-1 di partai semifinal.
“Turnamen ini adalah yang pertama kita gelar untuk acara internal kita dalam rangka tiga tahun usia PTM Mandiri. Banyak harapan yang lahir dari turnamen yang awalnya kita gelar sederhana. Semoga ke depan kita makin sukses. Aamin,” ucap Yudi.
Sementara Muhaimin-Ozan selaku juara mengaku sangat senang ajang seperti ini digelar. Baginya, turnamen internal ini mampu mempererat tali persaudaraan sesama anggota PTM Mandiri.
“Terima kasih donatur telah menggelar pertandingan seperti ini. Ini sangat positif untuk kita. Apalagi malam ini saya bisa juara. Alhamdulillah,” terang Muhaimin didampingi Ozan.
Rencananya, penyerahan hadiah dan tropi dirangkaikan dengan santunan anak yatim yang akan dilaksanakan di tempat yang sama, Ahad (18/8/2024) pagi. Ada puluhan anak yatim yang bakal mendapatkan berkah hadirnya PTM Mandiri.
Salah satu donatur bernama Habibie Mahabbah merasa senang dengan suksesnya turnamen tersebut. Habibie berjanji, ke depan, akan menggelar turnamen serupa jika memungkinkan.
“Alhamdulillah. Dari tunamen ini banyak hal yang kami peroleh. Jauh dari ekspektasi saya. Saya mikirnya, hanya ajang silaturahmi doang. Eh, ternyata bisa jadi ajang pembinaan juga. Karena yang menang ternyata anak usia 12 tahun (Ozan). Dan saya rasa pembinaan perlu kita lakukan seperti kata Coach Tomo tadi ke saya. Dan ini tantangan kita,” jelas Habibie yang pernah menjabat Bendahara Umum PB HMI ini.
“Saya melihat dari turnamen ini betapa pentingnya pembinaan. Anak-anak kita lebih suka olahraga sepak bola atau futsal. Olahraga tenis meja kata Pak Tomo tadi kurang familiar di masyarakat. Semoga dengan sering dilaksanakan seperti ini bisa menambah minat anak-anak menyukai olahraga ini,” pungkas Habibie.