JAKARTA – Ekstrakurikuler Pencak Silat SDN Utan Kayu Utara 01 menggelar ‘Kemah Penyematan Sabuk II’. Kegiatan kemah itu digelar untuk kedua kalinya usai menggelar serangkaian ujian untuk memberikan sabuk kepada pesilat setelah memenuhi persyaratan tertentu.
Penyematan sabuk silat kali ini diberikan oleh pelatih yang dihadiri oleh pihak sekolah dan pihak orang tua di lingkungan sekolah SDN Utan Kayu Utara 01. Kegiatan kemah ini digelar dua hari Sabtu-Ahad (8-9/2/2025). Para pesilat diantar orang tuanya dan sudah mulai registrasi usai shalat Dhuhur.
“Ya, ini sebagai ungkapan rasa syukur kita atas pencapaian anak-anak kita. Dan kita gelar kegiatan kemah ini karena permintaan pelatih. Kami dari Komite Silat dan orang tua murid menyanggupinya karena tujuannya kemah di usia dini ada manfaatnya banyak seperti disampaikan oleh pelatih. Di antaranya, anak belajar bertanggung jawab,” kata Ketua Komite Silat SDN UKU 01 Habibie Mahabbah kepada wartawan usai kegiatan, Ahad (9/2/2025) pagi.
Pelatih silat Acep Rojak L menyampaikan, tujuan ‘Kemah Penyematan Sabuk II’ ini untuk mengembangkan karakter, meningkatkan kepercayaan diri, melatih kemandirian, hingga membuat anak-anak di usia dini memiliki persaudaraan erat bersama kawan-kawan mereka di perguruan.
“Karakter yang kita inginkan adalah sifat kemandirian. Kita ingin anak-anak silat ini belajar bagaimana mengurus diri sendiri dulu seperti menyiapkan tempat tidur sendiri dan menjaga kebugaran tubuh biar anak tidak kena obesitas. Sementara pada kepercayaan diri, kita ingin ada sifat anak bahwa dirinya mengenal lingkungan bersama orang lain,” terang Acep.
“Kita juga ingin (ketahanan) fisik anak-anak lebih kuat dan stabil saat bertemu udara atau cuaca yang berbeda dalam rumah. Nah, ini yang penting juga, biar anak-anak tak tergantung pada gadget. Anak-anak ini kan kalau di rumah terbiasa main HP, HP terus dipegang, main games atau tergangung ada HP,” sambung Acep.
Lebih lanjut, Acep mengungkapkan manfaat dari kemah di usia dini. Ia menerangkan, kemah anak SD mengajarkan anak-anak di usia dini bersosialisasi. Di mana bersama anak-anak kawan baru dan kawan lamanya bisa berinteraksi dengan aktif.
“Dari situ, anak terbiasa belajar berinteraksi dari aktivitas bersosialisasi dengan mereka. Anak juga bisa mengenal alam, menyentuh alam dengan jelasnya. Selain itu, anak-anak belajar bekerja tim. Di mana anak-anak tahu bahwa banyak yang bisa dikerjakan bersama kawan-kawan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Itu dilihat dari permainan semalam kita gelar, ada yang anak kecil malah juara dalam satu permainan. Itu karena kerja tim mereka,” jelas Acep.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SDN Utan Kayu Utara 01 Suwitno, SPd menegaskan, kegiatan ‘Kemah Penyematan Sabuk II’ ini manfaatnya banyak, tak hanya membentuk perilaku positif anak hingga mencetak karakter kepemimpinan kuat anak. Namun, kegiatan kemah mampu membangun kecerdasaan spritual kuat anak di masa akan datang.
“Kegiatan seperti ini tak terlupakan bagi anak-anak kita. Ada dari mereka ini kegiatan pertama, ada juga kegiatan kedua karena ternyata kita gelar kegiatan seperti ini sudah dua kali. Seperti semalam, selepas shalat Magrib, anak-anak mengaji (tadarrus) dan diberikan tausyiah sebagai bekal agar anak-anak ini makin tajam kecerdasan spritual. Karena kita ingin, hanya anak-anak ini cerdas secara intelektual tapi cerdas juga secara mental, kecerdasaan kesehatan bahkan kita ajari kecerdasan keuangan sejak dini anak-anak kita sebagai bekal nanti,” papar Pak Witno sapaan akrab Suwitno.
Atas suksesnya acara tersebut, Pak Witno mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelatih, orang tua murid atas partisipasinya mensukseskan kegiatan tersebut. Baginya, kegiatan tersebut sukses karena kekompakan Tiga Pilar) Pihak Sekolah, Pelatih dan Orang tua) selama ini.
“Alhamdulillah, atas kerja sama pelatih dan orang tua murid kegiatan kita lancar. Ini sebuah kebanggaan tersendiri. Bisa dibayangkan, ada yang nyumbang air, ada nyumbang kopi, ada nyumbang singkong, ada nyumbang kaca kacangan. Bahkan ada nyumbang Pop Mie tiga dus untuk anak-anak. Nilai kebersamaan, atau gotong royong ini yang diajarkan oleh nenek moyang kita. Satu lagi, yang membuat saya bangga juga, di mana para senior atau para alumni SDN UKU 01 ikut hadir membimbing adik-adiknya,” pungkas Pak Witno.