Pemuda Modal Penting bagi Indonesia Menjadi Negara Maju

Ketua Umum Relawan Muda 08-13, Jihan Raliby

SURABAYA – Sejak tahun 2020 sampai dengan 2035, Indonesia diprediksi akan menikmati suatu era yang langka, yang disebut dengan Bonus Demografi dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan akan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah Indonesia.

Angka tersebut diperkirakan mencapai 64 % dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa. Dengan kata lain, secara rasio sederhananya bahwa setiap 100 penduduk Indonesia, setidaknya ada 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia.

Bacaan Lainnya

Rasio usia produktif di atas 64 % tersebut lebih dari cukup bagi Indonesia untuk dijadikan sebagai modal penting menjadi negara yang lebih maju. Demikian disampaikan, Ketua Umum Relawan Muda 08-13 Jihan Raliby, saat ditemui di DBL Arena Surabaya, Minggu (2/9/2023).

Dengan melihat peluang tersebut, menurutnya Indonesia harus mengambil sikap menjadi negara dengan pandapatan per kapita yang setara dengan negara maju, sehingga dapat keluar dari Negara Middle Income Trap (MIT).

Maka dari itu, kata Jihan Presiden Joko Widodo mengeluarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”.

“Indonesia Emas 2045 adalah sebuah visi yang dicetuskan oleh pemerintah yang bertepatan dengan usia Indonesia yang genap 100 tahun serta bonus demografi yang diisi oleh para pemuda yang melimpah pada tahun 2045. Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif,” tuturnya.

Masih kata dia, sudah sejak dini mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global ke depan. Terlebih Indonesia saat ini dianugerahi dengan berbagai kelebihan untuk membuat Indonesia naik kelas ke dalam golongan negara-negara maju.

“Misalnya saja anugerah terkait sumber daya alam, mulai dari kekayaan alam di hutan, laut, minyak bumi, gas alam dan batu bara yang melimpah harus dimaksimalkan sepenuhnya untuk kepentingan Bangsa dan Negara Indonesia,” tegas Jihan.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa data demografi Indonesia dengan jumlah pemuda sesuai dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah sekitar 61,8 juta orang, atau 24,5 % dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang.

Bila dilihat dari segi kuantitas, menurut Jihan angka 24,5 % tergolong cukup besar bahkan hampir seperempat dari penduduk Indonesia adalah pemuda.

Relawan Muda 08-13 Yakin Prabowo Subianto Lebih Peduli dengan Masa Depan Pemuda

Bung Karno pernah berkata, “Beri Aku 10 Pemuda, Niscaya Akan Kuguncangkan Dunia”. Begitulah sebuah kalimat legenda yang sempat dipekikkan olehnya kepada para tokoh pemuda saat itu yang kalimatnya kini menjadi kenyataan.

Dalam konteks kini, ujar Jihan para pemuda harus mengambil bagian atau peran penting untuk mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”. Karena pemuda hari ini, menurutnya akan menentukan arah kemajuan Indonesia pada tahun 2045 nanti.

“Salah satu cara efektif dengan menghimpun para pemuda untuk menyingsingkan lengan baju, bersatu dalam suatu wadah atau gerakan pemuda, yaitu Relawan Muda 08-13. Relawan Muda 08-13 adalah wadah bagi para pemuda Indonesia saat ini yang berusia dibawah 35 tahun, yang akan menjadi pemimpin Indonesia di tahun 2045 nanti, yang pula akan bersinergi dengan berbagai pihak saat ini untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 nanti,” ungkap Jihan.

Dia menjelaskan, Relawan Muda 08-13 menjadi wadah bagi para pemuda untuk meng-upgrade kemampuan (skill), pengetahuan (knowledge) dan menggali potensi diri masing-masing. Hal ini, menurut Alumni IISIP itu menjadi bukti nyata yang penting untuk mempersiapkan para pemuda menghadapi konstelasi global yang semakin tidak menentu, serta kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi yang cepat guna menyambut visi Indonesia Emas 2045 nanti.

Sebagai persiapan menuju visi Indonesia Emas 2045, katanya juga Relawan Muda 08-13 memandang perlu untuk memberikan masukan-masukan penting bagi Prabowo Subianto untuk menaruh perhatian lebih kepada para pemuda saat ini.

“Tentunya, selain dalam rangka persiapan menuju visi Indonesia Emas 2045, hal ini bisa dijadikan sebagai komitmen baik dari Bapak Prabowo Subianto bagi Bangsa Indonesia ke depan,” ujarnya.

“Dengan modal dan pengalaman Bapak Prabowo Subianto sebagai prajurit yang pernah terjun langsung ke masyarakat, Relawan Muda 08-13 berpendapat bahwa hal tersebut adalah hal yang menjadi keseharian Bapak Prabowo Subianto. Dengan melakukan hal tersebut, Bapak Prabowo Subianto bisa langsung menyentuh dan memahami betul permasalahan sosial budaya, ekonomi masyarakat untuk dicarikan jalan keluar yang terbaik,” sambung pemuda yang sedang menempuh pendidikan S-2 di Universitas Indonesia tersebut.

“Tidak hanya itu, dengan cara lainnya, yaitu membangun komunitas-komunitas yang ikut berperan dalam pemberdayaan masyarakat (community empowerment) untuk meningkatkan keahlian masyarakat. Memberikan pelatihan-pelatihan sesuai dengan keahlian guna meningkatkan taraf hidup masyarakat,” terang Jihan.

Mengutip dari Diogenes, seorang filsuf Yunani yang mengatakan “Dasar dari Setiap Negara adalah Pendidikan Para Pemuda.” Dengan mempersiapkan pendidikan bagi para pemuda, menurutnya menjadi dasar penting bagi sebuah negara untuk berjuang dalam kancah global.

“Oleh karenanya, Bapak Prabowo Subianto secara konsisten memberikan peningkatan terhadap pendidikan, khususnya bagi para pemuda. Berikan kepada para pemuda saluran-saluran secara luas untuk mendapatkan keahlian atau pendidikan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” harapnya.

Misalnya saja, katanya melalui beasiswa LPDP, Beasiswa Unggulan dan lain sebagainya. Berikan dan tingkatkan akses seluas-luasnya bagi para pemuda untuk mendapatkan beasiswa pendidikan dan sebagainya.

“Pandanglah hal tersebut bukan sebagai suatu hal yang bersifat belanja atau konsumtif. Namun, sebagai sebuah investasi jangka panjang yang hasilnya akan dinikmati oleh banyak orang secara masif ke depannya,” tukas Jihan.

Di sisi lain, Jihan melanjutkan, sistem pendidikan Indonesia saat ini masih berpaku pada kuantitas atau nilai yang diperoleh saat di bangku sekolah maupun kuliah. Namun, ada yang lebih penting bahwa untuk mencetak para pemuda yang berpaku pada kualitas. Pengembangan diri, keahlian dan pribadi yang baik adalah modal penting untuk mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”.

“Tentunya, setiap Presiden Indonesia akan memberikan suatu warisan (legacy-nya) terhadap Bangsa Indonesia. Kami melihat bahwa ketika kesungguhan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 terjaga dengan memberikan perhatian terhadap kemampuan dan keahlian anak muda saat ini melalui akses pendidikan dan pelatihan, maka hal tersebut merupakan warisan (legacy) penting dari kepemimpinan Prabowo Subianto kepada Indonesia. Selain itu, tegak lurus dengan pemenuhan kepentingan Indonesia saat ini,” terangnya.

Dia meminta sudah saatnya semua pemuda bersatu, singsingkan lengan baju, untuk memberikan perhatian terhadap kualitas para pemuda saat ini. Karena, pemuda yang akan menjadi penentu arah masa depan Bangsa Indonesia dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Semoga kita dapat menggugah kesadaran kolektif kuntuk memberikan perhatian bagi masa depan Bangsa Indonesia bersama Bapak Prabowo Subianto. Semoga ikhtiar yang kita niatkan bagi Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur, dan menuju visi Indonesia Emas 2045 mendapat ridho dari Allah SWT,” pungkasnya. (Zulfahmi Siregar) ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *