JAKARTA – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Al Washliyah (PW GPA) DKI Jakarta menggelar diskusi tentang Pemilu yang bertajuk Jakarta Menyambut Pemilu. Diskusi tersebut dilaksanakan, Sabtu 12 November 2022 di Balairung Hotel Jakarta Timur. Sebagai ibukota negara yang multi etnis, Jakarta merupakan miniatur Indonesia, memiliki potensi konflik yang tinggi.
Terkait kondisi tersebut, pengamat politik dari DCSC – Asia Zaenal Budiono mengatakan potensi terbelahnya masyarakat akibat Pemilu sangat besar. Namun di era medsos sekarang ini, konflik masyarakat akibat politik itu biasa hanya terjadi di dunia maya.
“Konflik masyarakat yang sangat panas biasanya terjadi di media sosial saja. Tetapi ketika bertemu langsung biasanya baik-baik saja,” kata Zaenal yang juga dosen di salah satu universitas di Jakarta itu.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Selatan Agus Sudono mengharapkan masyarakat Jakarta menyambut Pemilu itu dengan gembira. Ketika masyarakat menyambut Pemilu dengan gembira maka konflik dapat ditekan. Beliau pun mengajak para pemuda khususnya kader Gerakan Pemuda Al Washliyah untuk mau terlibat sebagai penyelenggara Pemilu Ad Hoc yaitu sebagai PPK dan PPS.
Di tempat yang sama Anggota DPD RI asal DKI Jakarta Silviana Murni mengajak para pemuda untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya proses tahapan Pemilu. Pemuda dimintanya untuk berani melaporkan indikasi pelanggaran pelaksanaan tahapan Pemilu.
Senator dari Jakarta ini juga mengingatkan kepada masyarakat untuk hati-hati dalam menentukan pilihannya terhadap caleg yang ada. Jangan sampai memilih orang yang hanya menjumpai konstituennya pada saat kampanye saja. Tetapi setelah terpilih menjadi anggota DPR maka sama sekali tidak pernah turun menyapa masyarakat.
Rapat Kerja Wilayah GPA DKI Jakarta yang dibuka Ketum PP GPA Wizdan Fauran, dihadiri Polda Metro Jaya, Ketua PW Al Washliyah DKI Jakarta Hendra Gunawan Taher, Kasuban Jakarta Pusat Rahmat Hidayat serta pengurus Pimpinan Daerah GP Al Washliyah DKI Jakarta.