Pemerintah Harus Ambil Tanggung Jawab Penuh Investigasi Tragedi Kanjuruhan

JAKARTA  – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyatakan duka cita yang mendalam atas tragedi sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan Malang dalam laga antara Arema FC dan Persebaya yang menewaskan sedikitnya 130 orang dan 186 lainnya dalam perawatan rumah sakit.

“Ini tragedi nasional yang membuat kita khususnya dunia sepak bola berduka. Tidak ada sepak bola yang lebih berharga dari nyawa. Sepak bola harus tetap menjujunjung tinggi kemanusiaan,” ungkap Jazuli.

Bacaan Lainnya

Atas nama pimpinan dan anggota Fraksi PKS kami ucapkan belasungkawa untuk seluruh keluarga korban. Tidak ada yang bisa mengganti nyawa anak, orang tua, sodara, keluarga kita. Kesedihan yang teramat dalam untuk keluarga yang ditinggalkan karena tragedi yang sama sekali tidak kita harapkan ini.

Untuk itu, Anggota Komisi I DPR Dapil Banten ini meminta Pemerintah untuk mengambil tanggung jawab penuh atas investigasi tragedi ini untuk memberikan kepastian dan keadilan bagi keluarga yang ditinggalkan dan seluruh rakyat Indonesia yang kita yakini juga merasakan kesedihan yang sama.

“Investigasi secara transparan apa yang menjadi penyebab begitu banyak korban jiwa. Apakah ada kelalaian penyelenggara dan aparat. Apakah ada kesalahan prosedur atau SOP dalam penanganan massa suporter. Apakah ada unproffesional conduct. Intinya tragedi ini harus diusut tuntas sehingga terang benderang masalah serta pihak-pihak yang bertanggung jawab,” ugkap Jazuli.

Menurutnya, tragedi kemanusiaan terbesar sepak bola tanah air ini harus menjadi evaluasi menyeluruh bagi pihak-pihak terkait khususnya PSSI dan panitia penyelenggara liga atau turnamen juga pengelola klub dan supporter bola nasional. Pemerintah selaku rugulator sekaligus pelindung masyarakat sepak bola juga harus mengambil tanggung jawab untuk memperbaikinya.

“Cukup sudah jangan lagi ada nyawa melayang dalam pertandingan sepak bola. Kepada semua pihak mulai dari klub, induk sepak bola, pecinta sepak bola, mari kita introspeksi dan menyadari sepenuhnya bahwa sepak bola adalah olah raga prestasi dan tidak boleh mengorbankan kemanusiaan,” pungkas Jazuli. (J3)

Pos terkait