SURABAYA – Pasca pandemi Covid-19 membuat minimnya lapangan pekerjaan, yang mengakibatkan banyak pengangguran. Berdasarkan data ILO, pandemi Covid-19 telah menyebabkan penurunan lapangan kerja kaum muda global sebesar 8,7 persen pada tahun 2020. UMKM juga merasakan hal sama pasca pandemi Covid-19.
Terlebih UMKM memiliki peranan penting dalam ruang lingkup ekonomi, pelaku usaha UMKM menciptakan posisi sangat penting dalam pertumbuhan suatu negara dengan berkontribusi pada pengembangan lapangan kerja dan produk domestik bruto.
Hal ini mendorong masyarakat untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unesa. Di saat masa sulit seperti saat ini, DWP Unesa membuat inisiatif dengan mengembangkan usaha kreatif yaitu batik Ecoprint.
DWP Unesa menyadari bahwa, dengan berwirausaha merupakan bagian kekuatan pendorong pembangunan ekonomi. Ecoprint merupakan pembuatan jenis batik dengan cara merapikan tumbuhan ke dalam kain untuk menciptakan warna serta pola motif yang diinginkan.
Menurut Ketua tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Erta, S.E., M.M, beranggotakan dosen FIP Kartika Rinakit Adhe, M. Pd, dan dosen FIKK Dr. Dwi Cahyo Kartiko, M.Kes bermitra dengan DWP Unesa melaksanakan kegiatan pelatihan manajemen.
“Latar belakang kegiatan PKM ini adalah bahwa prinsip pembuatan batik Eco print bisa melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain tumbuhan yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu,” jelas Erta saat dihubungi. Jumat, (19/1/2024).
Namun dalam proses berjalannya produksi, DWP Unesa masih menemui beberapa kendala, di antaranya permasalahan yang ditemukan adalah masih dibutuhkan usaha pengembangan dan pengorganisasian yang lebih baik lagi.
“Misalnya di bidang manajemen, produksi masih membutuhkan skill dalam mengelola potensi yang ada, selain itu juga di lakukan pelatihan terkait pemasaran produk batik eco print dengam memanfaatkan digital marketing,” sambungnya
Salah satu program yang dilaksanakan adalah mendampingi dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada proses produksi maupun manajemen produksi dari batik ecoprint.
“Ecoprint DWP ini memiliki permasalahan dalam menata proses produksi di tempat produksi yang mengakibatkan belum maksimalnya permintaan dari pasar. Sehingga PKM ini diharapkan bisa memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi,” tutup Erta. (ari)